Rabu 05 Aug 2020 23:48 WIB

KPU Batam Siapkan Bilik Khusus di TPS untuk Pemilih Demam

Ini sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.

Bilik suara (ilustrasi). KPU Batam menyiapkan satu bilik khusus untuk pemilih demam.
Foto: IST
Bilik suara (ilustrasi). KPU Batam menyiapkan satu bilik khusus untuk pemilih demam.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam Kepulauan Riau menyiapkan bilik khusus di tempat pemungutan suara bagi pemilih yang demam. Ini sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.

"Jika suhu tubuh 37,3 derajat celcius ke atas, diarahkan menggunakan bilik suara khusus," kata Ketua KPU Kota Batam Herigen Agusti di Batam, Rabu (3/8).

Baca Juga

Bilik khusus itu akan disiapkan di seluruh TPS di penjuru kota. Karenanya, jumlah bilik di tiap TPS bertambah. Awalnya direncanakan hanya empat bilik suara. Namun dengan bilik khusus, jumlahnya menjadi lima di tiap TPS.

"Dengan adanya pandemi Covid-19, kami tambahkan 1 bilik suara untuk warga yang suhu tubuhnya di atas ketentuan," kata Herigen.

Namun, ia belum menjelaskan, teknis penggunaan bilik khusus itu, termasuk penyemprotan disinfektan usai digunakan oleh warga yang diindikasikan demam. Ia menyatakan masih menunggu aturan teknis yang lebih detil.

Meski begitu, ia menyatakan KPU akan menyiapkan masker bagi warga yang lupa membawa penutup hidung dan mulut itu ke TPS. Karena sifatnya hanya untuk membantu warga yang lupa, maka jumlah masker yang disiapkan relatif tidak banyak.

"Hanya untuk warga yang sekiranya kelupaan saja," kata dia.

KPU Batam mendapatkan dana Rp 3,7 miliar dari APBN untuk pengadaan alat pelindung diri bagi seluruh penyelenggara pilkada serentak 2020. Menurut Herigen, awalnya KPU Batam telah menyepakati nota kesepahaman dengan pemerintah daerah setempat untuk anggaran pengadaan APD bagi penyelenggara. Namun, APBN kemudian menyalurkan dana hibah, sehingga kesepahaman dengan Pemkot Batam direvisi, demi menghindari penganggaran ganda.

"Ini di luar rapid test. Rapid test tetap Pemkot Batam," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement