Kamis 06 Aug 2020 11:08 WIB

Pembangunan Masjid di London Trocadero Terancam Gagal

Banyak komentar rasialis dari kelompk sayap kanan yang menentang pembangunan masjid.

Rep: Mabruroh/Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Gedung London Trocadero di London, Inggris yang rencananya akan dibangun masjid di lantai bawah tanahnya. Rencana tersebut mendapat penolakan dari kelompok sayap kanan Britain First.
Foto: 5 Pillars
Gedung London Trocadero di London, Inggris yang rencananya akan dibangun masjid di lantai bawah tanahnya. Rencana tersebut mendapat penolakan dari kelompok sayap kanan Britain First.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rencana pengalihfungsian bangunan London Trocadero, yakni kompleks hiburan di Coventry Street, London, Inggris menjadi sebuah masjid terkendala pascapenolakan yang diorganisir kelompok sayap kanan Britain First. Bahkan proposal pengalihfungsian bangunan itu harus ditarik kembali menyusul munculnya ribuan komentar rasialis. 

Berawal pada Februari lalu, di mana sebuah badan amal pendidikan Islam, Aziz Foundation mengajukan proposal rencana mengubah dua lantai di bawah tanah bangunan London Trocadero menjadi masjid. Rencananya masjid akan dapat menampung sekitar seribu jamaah. 

Baca Juga

Sejatinya dewan kota menerima 6.100 pernyataan yang mendukung rencana tersebut. Namun, terdapat 2.800 kecaman atas rencana tersebut, bahkan sebagian besar mengeluarkan komentar rasialis.

Adalah kelompok sayap kanan Britain First yang telah mengorganisir petisi untuk menentang proposal yang diajukan badan amal Islam itu. Diantaranya sejumlah alasan penolakan masjid adalah karena dikhawatirkan kehadiran Muslim dapat membuat orang-orang LGBT yang tinggal di daerah itu tidak nyaman. 

"Kami menemukan adanya komentar rasialis dan penuh kebencian ini benar-benar menolak," kata anggota dewan konservatif, Matthew Green seperti dilansir 5 Pillars, Kamis (6/8). 

Anggota dewan buruh, Hamza Taouzzale mengatakan beberapa komentar yang ia baca sangat mengerikan. Mereka mengatakan hal rasialis yang tak selaras dengan pandangannya.

Aziz Foundation mengajukan proposal itu ke Dewan kota Westminster guna mewujudkan masjid di gedung ikonik di London itu. Dalam sebuah pernyataannya, Aziz Foundation mengatakan penarikan kembali proposal menjadi langah terbaik saat ini. Kendati demikian, yayasan itu tetap memiliki rencana mengajukan kembali proposal mendirikan masjid ke dewan kota.

"Kami telah berkonsultasi dengan Dewan Kota Westminster. Ada beberapa poin yang perlu klarifikasi lebih lanjut, kami percaya yang terbaik adalah menarik proposal kami saat ini dan mengirimkan kembali sesegera mungkin. Dengan menanggapi komentar teknis yang dibuat, kami percaya kami akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk mendapatkan izin perencanaan dan memenuhi permintaan yang ada untuk ruang ibadah ini di West End. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ribuan orang yang memberikan dukungan dan kami akan memberitahu Anda ketika proposal perencanaan telah dikirim kembali," katanya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement