REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan ibu negara Amerika Serikat (AS) Michelle Obama mengatakan bahwa dirinya mengalami depresi tingkat rendah karena pandemi virus corona, ketegangan rasial, dan "kemunafikan" pemerintahan Presiden Donald Trump. Depresi ringan tersebut membuatnya mengalami kesulitan untuk tidur dan harus menjalani olahraga.
"Saya bangun di tengah malam karena mengkhawatirkan sesuatu atau ada sesuatu yang berat. Saya tahu bahwa saya sedang menghadapi depresi ringan," ujar Michelle Obama, dilansir BBC.
Michelle Obama mengatakan, setiap hari dia harus mengelola emosinya yang mengalami pasang surut. Dia juga membutuhkan waktu untuk mengenali dirinya sendiri dan melakukan hal-hal yang membuatnya bahagia. Dia mengatakan, depresi ringan yang dialaminya bukan karena harus menjalani lockdown tetapi persoalan lain yang dialami oleh AS.
"Bukan hanya karena karantina, tetapi karena perselisihan rasial, dan melihat pemerintahan ini, menyaksikan kemunafikannya, dari hari ke hari membuat putus asa," ujar Michelle Obama.
Michelle Obama mengatakan, dirinya mengaku lelah ketika bangun tidur harus membaca berita mengenai seorang pria Afrika-Amerika yang terluka maupun dibunuh. Tak hanya itu, komunitas Afrika-Amerika juga kerap mengalami tuduhan yang tidak berdasar.
"Itu menyebabkan beban berat yang belum pernah saya rasakan dalam hidup," kata Michelle Obama.