REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sektor ekonomi kreatif dinilai mampu mempercepat pemulihan ekonomi Jawa Barat pada triwulan 3/2020, setelah sebelumnya terpuruk hingga minus 5,98 persen.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto, salah satu sektor yang bisa mempercepat pemulihan ekonomi Jabar yaitu ekonomi kreatif. Sektor ini, akan lebih cepat dirasakan dampaknya, ketimbang manufaktur yang sempat terpuruk cukup dalam hingga minus 8 persen.
Namun, menurut Herawanto, pelaku usaha ekonomi kreatif perlu dorongan agar bisa bertahan di tengah pendemi. Karena, mereka mayoritas ekonomi kreatif adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Langkah yang bisa kami lakukan adalah menggelar acara KKJ (Karya Kreatif Jawa Barat). Walaupun, untuk tahun ini kami gelar secara digital atau online. Harapannya, ini bisa memfasilitasi usaha mereka," ujar Herawanto, Kamis (6/8).
Herawanto mengatakan, Jabar termasuk daerah dengan industri kreatif yang terus berkembang. Karena, banyak resources yang bisa dimaksimalkan. Jabar temasuk terbesar secara nasional untuk ekonomi kreatif. Setidaknya ada 400 komunitas ekonomi kreatif dengan 215.000 lembaga pendidikan yang terkait ekonomi kreatif.
"Harapan kami, acara ini memberi kontribusi penting bagi ekonomi Jawa Barat dan nasional. Karena, sokongan Jabar kepada nasional cukup besar. Ini tidak hanya soal target transaksi saat ini saja, tapi bahwa produk jabar jadi perhatian nasional," katanya.
Rencananya, kata dia, KKJ akan digelar 11 hingga 15 Agustus 2020. Sebanyak 60 UMKM akan ikut, 6 perbankan, 89 desain busana, dan 11 fesyen desainer. Temanya yang diangkat, adalah tenun Jawa Barat.
Sementara menurut Kepala OJK Regional 2 Jabar Triana Gunawan, acara seperti Ini harapannya bisa memulihkan ekonomi Jabar. Terutama ekonomi kreatif. Karena, banyak yang terdampak pandemi.
Hingga semester 2 ini, kata dia, ada potensi pembiayaan hingga Rp 32,9 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar 47,01 persen untuk UMKM. "Pembiayaan ini sudah ada di perbankan, tinggal bagiamana membangkitkan demand sektor usaha," katanya.