REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Pasar Mayestik memberi keterangan terkait berita pedagang keranjang di Pasar Mayestik meninggal karena terpapar Covid-19 adalah hoaks. Pedagang tersebut diketahui memiliki penyakit menahun jauh sebelum ada Covid-19.
Kepala Pasar Mayestik, Riskan mengatakan memang ada pedagang yang meninggal di Pasar Mayestik tapi karena sakit paru-paru dan flek jantung. "Kita dapatkan dari penelusuran teman-teman antar pedagang, lewat nomor telepon juga dari keluarganya, dari security juga," ujar Riskan kepada Republika, Kamis (6/8).
Dari penelusuran tersebut, disimpulkan berita tersebut tidak benar. Riskan juga sudah melakukan klarifikasi lewat media sosial.
Sebelumnya, beredar berita melalui pesan berantai WhatsApp yang menyebutkan ada satu pedagang di lantai dasar Pasar Mayestik meninggal dunia akibat Covid-19. Pesan tersebut juga menyebutkan suami dan anak dari pedagang tersebut kini dirawat di RSUD Cengkareng dengan penyakit yang sama.
Riskan meluruskan, lokasi pedagang yang meninggal bukan di lantai dasar seperti yang diberitakan melainkan di lantai semi basement. "Lokasinya saja sudah salah karena di lantai dasar Pasar Mayestik saja tidak ada yang jualan hantaran seperti keranjang-keranjang gitu," tutur Riskan.
Terkait suami dan anak pedagang yang diberitakan dirawat di RSUD Cengkareng karena Covid-19, Riskan kembali mengatakan berita tersebut juga tidak benar. "Itu hoaks, tidak ada," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Keamanan Pasar Mayestik, Syukur Abdul Rahman mengatakan ia sudah mengenal baik pedagang tersebut sejak lama dan mengetahui bahwa pedagang tersebut sakit-sakitan.
"Dia sendiri jarang datang ke pasar, suaminya yang sering," kata Syukur.
Sejak ada berita pedagang Pasar Mayestik meninggal karena Covid-19, pihak keluarga dari pedagang yang diberitakan langsung datang ke posko security Pasar Mayestik untuk meminta pihak pasar agar klarifikasi. "Karena ada berita begitu, keluarganya takut dijauhi teman-teman dan tetangga. Jadi minta klarifikasi," ujar Syukur.