REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Enam sekolah role model di Kota Bekasi sudah mulai melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Namun, langkah inisiatif dari pemerintah kota itu menuai kritik lantaran Bekasi belum masuk zona hijau.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan butuh waktu lima tahun bagi Bekasi untuk menjadi zona hijau. Pasalnya, Bekasi merupakan daerah episentrum.
“Kalau mau zona oranye, hijau, merah di daerah episentrum, di daerah yang dianggap sebagai pusat. Mungkin lima tahun ke depan tidak akan mendapatkan zona hijau yang establish, yang dinamis pasti,” kata Pepen, begitu dia kerap disapa, kepada wartawan di Bekasi, Kamis (6/8).
Dia menuturkan, dalam kasus Covid-19 ini, memang ada peningkatan klaster keluarga. Namun masih dalam koridor yang aman. Pepan juga menyebut ada dukungan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai apabila terjadi lonjakan kasus. “Simulasi itu melihat kemampuan,” jelas dia.
Politisi Partai Golkar ini juga mengaku tak keberatan apabila pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak mengizinkan untuk dilanjutkan menjadi pembelajaran tatap muka di era adaptasi tatanan hidup baru.
“Kalau kementerian tidak mengizinkan, sebagai kepala daerah sudah selesai (tidak dilanjutkan kegiatannya), artinya (kita tetap) membuat tahapan-tahapan proses meningkatkan kualitas pendidikan di kota Bekasi tapi ada alur yang harus kita lalui,” ujar dia.