Kamis 06 Aug 2020 19:06 WIB

Misteri Amonium Nitrat Lebanon dan Kapal Rusia

Pemerintah Lebanon telah mendapat info soal potensi ledakan akibat amonium nitrat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Asap mengepul dari lokasi ledakan yang melanda pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu, 5 Agustus 2020.
Foto: AP/Hussein Malla
Asap mengepul dari lokasi ledakan yang melanda pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu, 5 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Informasi Lebanon Manal Abdel Samad Najd mengakui ada surat-surat dan dokumen dari 2014 mengenai keberadaan amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan Beirut. Kepada stasiun televisi Lebanon Al Mamlaka, ia mengatakan surat-surat tersebut berisi tentang potensi ledakan di Beirut.

Seperti dilansir dari CNN Internasional, Kamis (6/8) Najd mengatakan, penyelidikan mengenai penyebab ledakan belum memberikan hasil. "Tidak ada klarifikasi atau hasil awal," katanya. 

Baca Juga

Dalam dokumen yang dilihat CNN, pada 2013 kapal Rusia yang berbendera Moldova membawa kargo berisi berton-ton amonium nitrat. Kapten Rhosus, Boris Prokoshev mengatakan bahan kimia yang biasanya dipakai untuk pupuk atau meledakan tambang itu dibawa dari Mozambik menuju Georgia.

Kapal itu sempat berhenti di Yunani untuk mengisi bahan bakar. Saat itulah ketika pemilik dan awak kapal kehabisan uang yang membuat mereka terpaksa memuat kargo tambahan. Kapal itu pun mengambil jalan memutar ke Beirut.