REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Informasi Lebanon Manal Abdel Samad Najd mengakui ada surat-surat dan dokumen dari 2014 mengenai keberadaan amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan Beirut. Kepada stasiun televisi Lebanon Al Mamlaka, ia mengatakan surat-surat tersebut berisi tentang potensi ledakan di Beirut.
Seperti dilansir dari CNN Internasional, Kamis (6/8) Najd mengatakan, penyelidikan mengenai penyebab ledakan belum memberikan hasil. "Tidak ada klarifikasi atau hasil awal," katanya.
Dalam dokumen yang dilihat CNN, pada 2013 kapal Rusia yang berbendera Moldova membawa kargo berisi berton-ton amonium nitrat. Kapten Rhosus, Boris Prokoshev mengatakan bahan kimia yang biasanya dipakai untuk pupuk atau meledakan tambang itu dibawa dari Mozambik menuju Georgia.
Kapal itu sempat berhenti di Yunani untuk mengisi bahan bakar. Saat itulah ketika pemilik dan awak kapal kehabisan uang yang membuat mereka terpaksa memuat kargo tambahan. Kapal itu pun mengambil jalan memutar ke Beirut.