REPUBLIKA.CO.ID,GORONTALO -- Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gorontalo, Haris Suparto Tome menyebut jika aplikasi sistem pasar rakyat digital (Sipardi) mampu mencegah penyebaran Covid-19 dengan mengurangi tatap muka antar pembeli dan penjual.
"Pasar rakyat ini kita buat dengan memanfaatkan teknologi digital untuk mencegah menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid-19," ujar Haris Tome di Gorontalo, Kamis (6/8).
Ia menjelaskan jika pasar rakyat digital tersebut diterapkan untuk mengurangi kerumuman masyarakat saat melakukan transaksi jual beli untuk kebutuhan pokok sehari-hari, sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Sipardi tak hanya memudahkan masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok, tapi juga dapat membantu pelaku UMKM dalam mempromosikan barangnya dagangannya secara daring dengan menggunakan gawai cerdas," ungkap penggagas Sipardi tersebut.
Aplikasi tersebut, kata Haris, menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bank Rakyat Indonesia (BRI), pengusaha serta pelaku UMKM daerah. "Pasar ini juga kita buat untuk mendorong agar perekonomian masyarakat bisa bangkit akibat pandemi ini," kata dia, lagi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Hadijah U Tayeb mengatakan jika Sipardi terus dikembangkan, maka dapat membantu masyarakat. "Saya mengimbau agar warga dapat berbelanja menggunakan Sipardi, agar lebih aman dan dapat terhindar dari Covid-19," pungkasnya.