Jumat 07 Aug 2020 07:20 WIB

Berbagi Beban, BI Borong Surat Utang Senilai Rp 82,1 Triliun

Pembelian surat utang oleh BI melalui mekanisme private placement.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Surat Utang Negara (SUN).
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Surat Utang Negara (SUN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memborong empat seri Surat Utang Negara (SUN) pemerintah dengan nominal Rp 82,1 triliun melalui cara private placement, Kamis (6/8). Ini menjadi transaksi pertama untuk pemenuhan sebagian pembiayaan public goods (barang untuk kebutuhan publik) yang memiliki total kebutuhan Rp 397,56 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman, mengatakan, transaksi ini merupakan implementasi dari skema burden sharing antara pemerintah dengan bank sentral. "Tepatnya, dalam upaya pembiayaan penanganan dampak pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/8) malam.

Baca Juga

Dari total kebutuhan Rp 397,56 triliun untuk public goods, sebanyak Rp 87,55 triliun di antaranya ditujukan ke sektor kesehatan. Sementara itu, Rp 203,9 triliun untuk perlindungan sosial dan dukungan sektoral bagi kementerian/ lembaga serta pemerintah daerah senilai Rp 106,11 triliun.

Masing-masing seri SUN memiliki nominal sebesar Rp 20,5 triliun dengan status dapat diperdagangkan. Besaran kuponnya sesuai dengan suku bunga Reverse Repo Bank Indonesia dengan tenor tiga bulan. Tanggal jatuh tempo tiap seri SUN bervariasi antara 10 Agustus 2025 hingga 10 Agustus 2028.