Jumat 07 Aug 2020 07:01 WIB

Sejarah Hari Ini: Ledakan Misterius di Kolombia

Pada 7 Agustus 1956 tujuh truk amunisi tentara meledak di Cali, Kolombia

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pada 7 Agustus 1956 tujuh truk amunisi tentara meledak di Cali, Kolombia. (ilustrasi)
Foto: en.trend.az
Pada 7 Agustus 1956 tujuh truk amunisi tentara meledak di Cali, Kolombia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA - Pada 7 Agustus 1956, tujuh truk amunisi tentara meledak di Cali, Kolombia sehingga menewaskan lebih dari 1.000 orang dan melukai ribuan orang lainnya. Penyebab ledakan hingga detik ini masih menjadi misteri.

Dilansir History, sehari sebelumnya 20 truk penuh dengan dinamit meninggalkan kota Buenaventura di Kolombia. Truk-truk itu berhenti di Cali dan kemudian 13 truk menuju ke Bogota, ibu kota Kolombia. Tujuh sisanya menuju tujuan lain dan diparkir di pusat kota Cali selama semalaman.

Baca Juga

Tepat setelah tengah malam, ketujuh truk itu tiba-tiba meledak dalam reaksi berantai yang cepat. Sebuah stasiun kereta api terdekat hancur, begitu pula barak tentara. Lima ratus tentara di barak kehilangan nyawa dalam sekejap. 

Area tiga blok dari kota berpenduduk padat itu benar-benar hancur. Hampir setiap jendela dalam jarak beberapa mil pecah. Truk-truk itu hancur berkeping-keping dan sebuah kawah besar menandai wilayah itu. Pintu perunggu berat Katedral St. Paul, lebih dari 10 blok jauhnya, juga terkena dampak ledakan itu.

Presiden Kolombia kala itu, Jenderal Gustavo Pinilla, secara terbuka menuduh teroris bertanggung jawab atas bencana tersebut. Namun hingga kini tidak ada bukti yang ditemukan bahwa ledakan itu disengaja.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement