REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Laba Toyota Motor Corp (Toyota) pada kuartal kedua tahun ini dilaporkan anjlok hingga 74 persen. Penurunan pendapatan Toyota tersebut dikarenakan pandemi Covid-19 yang mempengaruhi penjualan kendaraan.
“Dampak Covid-19 luas, signifikan, dan serius. Kelemahan diperkirakan akan berlanjut untuk saat ini,” kata perwakilan Toyota dalam sebuah pernyataan yang dikutip AP, Jumat (7/8).
Pejabat Toyota mengatakan penurunan penjualan sudah mencapai titik terendah. Penjualan diperkirakan secara bertahap kembali ke level mendekati normal pada akhir 2020.
Toyota Motor Corp melaporkan laba pada Kamis (6/8) sebesar 158,8 miliar yen atau sekitar 1,5 miliar dolar AS pada April hingga Juni 2020. Angka tersebut menunjukkan penurunan laba sebesar 619 miliar yen pada periode yang sama dibandingkan tahun lalu.
Semetara itu, Toyota mencatat penjualan kendaraannya hampir 1,2 juta kendaraan secara global selama hingga Juni 2020. Angka tersebut menunjukkan penurunan penjualan dari 2,3 juta kendaraan pada periode yang sama tahun lalu.
Penjualan Toyota secara kuartal juga menurun 40 persen menjadi 4,6 triliun yen atau 43,6 miliar dolar AS. Hampir seluruh penurunan tersebut dikarenakan dampak Covid-19 yang mengakibatkan pembatasan, penghentian produksi, dan gangguan penjualan.
Selain itu, penjualan Toyota juga mengalami kerugian di hampir semua pasar global, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa. Penjualan mulai berangsur pulih di Cina saat pandemi mulai berakhir di negara tersebut.
Meskipun semua produsen mobil di dunia telah dirugikan oleh pandemi, Toyota terbilang berhasil bertahan selama kuartal tersebut. Saingan Jepang yakni Honda Motor Co dan Nissan Motor Co, serta General Motors Co yang berbasis di Detroit justru terpuruk.