REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Beliung, Erzaldi Rosman kembali menggagas gerakan di bidang pendidikan yang dinamai "Gerakan Bangka Belitung Satu Rumah Satu Sarjana".
Dalam rangka meneruskan niat baik ini, Gubernur Erzaldi melakukan pertemuan bersama pihak-pihak terkait, di Ruang Rapat Kantor Gubernur Kepulauan Babel, Kamis (7/8/20). Beberapa pihak yang dilibatkan di antaranya, pimpinan dari tujuh perguruan tinggi di Bangka Belitung, Kepala Dinas Pendidikan Babel, Ketua Dewan Pendidikan Babel, dan Ketua PGRI Babel.
Sebelumnya Gubernur Erzaldi telah melakukan pertemuan dengan Universitas Terbuka pada bulan lalu dan mencetus gagasan ‘Satu Rumah Satu Sarjana’ ini. Rendahnya masyarakat yang memiliki seorang sarjana pada sebuah rumah tidak semata menjadi tanggung jawab pemprov saja, tetapi membutuhkan dukungan bersama dari pemangku kepentingan lain di bidang pendidikan.
Gubernur Erzaldi mengatakan bahwa pertemuan hari ini merupakan tindak lanjut dari niat bersama untuk mewujudkan ‘Satu Rumah Satu Sarjana’.“Minimal dalam satu rumah ada satu orang sarjana, jika bisa lebih, sangat luar biasa,” ungkapnya.
Dari gerakan ini ada harapan agar tingkat sumber daya manusia di Babel lebih baik seiring bertambahnya jumlah masyarakat yang menyandang titel sarjana. Sehingga untuk mewujudkan hal ini, Gubernur Erzaldi segera melakukan persiapan strategi yang akan digunakan dalam mewujudkan gerakan ini.
Dalam rapat ini telah dirumuskan beberapa pemberi beasiswa potensial seperti, pemerintah pusat, pemprov, pemkab/pemkot, orang tua asuh, instansi asuh, CSR/ beasiswa swasta/ baznas.
Gubernur Erzaldi menegaskan rumusan pemberi beasiswa ini untuk segera disiapkan mekanismenya. Mulai dari sosialisasi perguruan tinggi kepada sekolah, hingga selesai pendidikan sarjana bahkan hingga mendapatkan pekerjaan.
"Harus segera ditindaklanjuti, jika dibiarkan berlarut waktu tanpa ada langkah atau kebijakan, gerakan ini jadi biasa-biasa saja,” tegasnya.
Kepala Universitas Terbuka, Asmuner mengatakan hal yang sama dalam kesempatan ini, diskusi yang dilakukan bersama Gubernur Erzaldi pada bulan lalu menurutnya harus melibatkan semua pihak yang hari ini telah hadir untuk bekerja sama mewujudkan gerakan ini.
Gambaran pelaksanaannya, data yang didapat dari MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) akan diolah dan diperlukan kesiapan mekanisme dalam pengolahan data, selain harus didasari minat dan bakat masing-masing anak juga tepat sasaran,” jelasnya.
Gubernur Erzaldi berharap langkah-langkah yang diputuskan dalam pertemuan ini, dapat direalisasikan setelah pembentukan lembaga yang secara penuh diberi mandat oleh Gubernur Erzaldi untuk bertanggung jawab selesai.