Jumat 07 Aug 2020 15:50 WIB

Babak Baru Pembentukan Holding RS BUMN

Pertamedika mengambil alih saham 7 RS BUMN sebagai upaya pembentukan holding.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan penandatanganan akta jual beli tujuh BUMN pemilik Rumah Sakit BUMN dalam pembentukan holding rumah sakit BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/8).
Foto: Pertamina
Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan penandatanganan akta jual beli tujuh BUMN pemilik Rumah Sakit BUMN dalam pembentukan holding rumah sakit BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamedika IHC melakukan penandatangan akta jual beli dengan tujuh BUMN pemilik rumah sakit (RS) BUMN dalam rangka pembentukan holding RS BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/8). Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan penandatanganan akta jual beli merupakan tindaklanjut dari pengembangan RS BUMN secara bersama dalam grup IHC yang berpotensi meningkatkan peran dalam ketahanan kesehatan nasional melalui empat objektif strategis.

Yakni penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional. "Dengan semangat yang sama, yaitu memudahkan dan melayani masyarakat Indonesia, saya berpikir seharusnya seluruh RS milik BUMN dapat dikelola secara profesional dan transparan, dan dipimpin orang yang memiliki expertise di bidang kesehatan," ujar Erick. 

Hal ini sesuai dengan Value of Synergy and Value of Creation dan dapat menuju Go Global yang ditempuh dengan pertukaran tenaga medis ke luar negeri sebagai transfer knowledge. Erick menyampaikan kegiatan yang merupakan aksi korporasi ini merupakan bagian dari roadmap pembentukan holding RS BUMN yang telah dimulai sejak 2018 melalui pengambilalihan saham mayoritas Rumah Sakit Pelni.

Sebelumnya, lanjut Erick, Pertamedika IHC pada 30 Juni secara resmi mengambil alih saham 7 RS BUMN sebagai bentuk tindak lanjut dari rencana Kementerian BUMN mengkonsolidasikan RS BUMN ke dalam holding.

Tujuh perusahaan BUMN tersebut meliputi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai pemegang saham PT Krakatau Medika; PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai pemegang saham PT Rumah Sakit Pelabuhan; PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai pemegang saham PT Pelindo Husada Citra; PT Perkebunan Nusantara X sebagai pemegang saham PT Nusantara Medika Utama. 

"Dalam menghadapi rangkaian proses aksi korporasi, Pertamedika IHC didampingi oleh PT Danareksa Sekuritas beserta konsultan pendukung lainnya," ucap Erick. 

Erick mengatakan Pertamedika IHC selaku holding rumah sakit BUMN akan menempati peringkat dua grup rumah sakit dengan jaringan terbesar di Indonesia dengan jumlah lebih dari 4. 500 tempat tidur. Menurut mantan pemilik klub Inter Milan itu, pembentukan holding rumah sakit BUMN yang memasuki fase 2 ini telah meningkatkan jumlah rumah sakit yang akan dikelola didalam grup IHC dari yang sebelumnya mengelola 14 rumah sakit menjadi total 35 rumah sakit dan akan terus bertambah setelah selesainya implementasi roadmap Holding RS BUMN. 

"Secara konsolidasi, grup RS BUMN diestimasikan memiliki pendapatan usaha mencapai Rp 4,5 tilliun dengan total aset mendekati Rp 5 trilliun," lanjut Erick.

Dengan adanya penggabungan ini maka akan diterapkan standardisasi kualitas dan operasional layanan di seluruh jaringan rumah sakit BUMN. Tak hanya itu integrasi rumah sakit BUMN ini akan meningkatkan fokus bisnis dan kualitas pelayanan kesehatan serta menjadikannya pemimpin pasar dalam bisnis rumah sakit di Indonesia.

“Saya harap Rumah Sakit BUMN dapat saling bekerja sama, membangun ekosistem kesehatan yang baik dengan Rumah Sakit-Rumah Sakit Swasta, Daerah, dan tentunya memprioritaskan produk-produk dalam negeri. Saya yakin, Insya Allah dengan adanya langkah-langkah peningkatan dan penguatan RS BUMN ini, dampak virus Corona terhadap Indonesia dapat kita lalui bersama,” ujar Erick.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan penandatanganan akta jual beli tujuh BUMN pemilik Rumah Sakit BUMN dalam pembentukan holding rumah sakit BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/8). - (Pertamina)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini yang turut hadir, memberikan apresiasinya terhadap progres pembentukan holding RS BUMN. Pertamina sangat senang sekali dengan progress fase 2 yang berjalan tepat waktu.

Melalui konsolidasi ini harapan besar tentunya tertumpu pada Pertamedika IHC yang ke depannya akan menjadi leader dari Grup Rumah Sakit BUMN. Konsolidasi ini juga akan meningkatkan kinerja dan efisiensi Pertamedika IHC dari segi skala operasi yang semakin besar. "Di fase 3 nanti harapannya adalah rebranding lewat hadirnya operatorship dengan wajah baru yang akan membawa best practice melalui service excellence dan improvisasi dari segi layanan,” ujar Emma.

Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat turut menambahkan bahwa fase dua ini akan berlanjut ke fase tiga. Pertamina IHC akan menyatukan seluruh RS BUMN. Sehingga nantinya Pertamedika IHC akan mengelola sebanyak 70 rumah sakit dengan jumlah tempat tidur mencapai 6.500.

Menurut Fathema pembentukan jaringan rumah sakit terbesar nomor satu di Indonesia ini dimaknai sebagai strategi Pertamedika IHC untuk membangun kualitas layanan dan membangun efisiensi yang lebih baik. Dengan begitu bisa berkontribusi dalam membangun ketahanan kesehatan nasional.

Tak cukup sampai disitu, kami juga akan membangun digitalisasi teknologi layanan untuk industri 4.0 yang akan menjadi energi baru untuk Pertamedika IHC dalam menghadirkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan tentunya menjadikan Pertamedika IHC mampu berkompetisi secara global,” kata Fathema dengan penuh semangat.

 

Pertamedika IHC merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak dibidang layanan kesehatan. Beberapa rumah sakit unggulan yang dimiliki di antaranya adalah Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) yang memiliki akreditasi RS Kepresidenan. Lalu Rumah Sakit Pertamina Balikpapan dan Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) yang saat ini menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Jakarta.

Sejak tahun 2017 berdasarkan keputusan Menteri BUMN, Pertamedika IHC ditunjuk menjadi operatorship holding Rumah Sakit BUMN. Dengan jaringan layanan kesehatan mulai dari rumah sakit hingga klinik yang tersebar di seluruh Indonesia, Pertamedika IHC hadir dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang lebih baik.

Hingga saat ini Pertamedika IHC telah memenuhi layanan kesehatan baik untuk pegawai BUMN maupun masyarakat luas. Ke depannya Pertamedika IHC akan selalu menghadirkan pelayanan yang optimal guna memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi Indonesia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement