Jumat 07 Aug 2020 16:15 WIB

Kapolres: Sarana Keamanan Goa Cemara Masih Minim

Sarana keamanan bagi pengunjung di Goa Cemara Bantul dinilai masih minim

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tim SAR gabungan Bantul mencari korban tenggelam di Pantai Goa Cemara, Sanden, Bantul, Yogyakarta, Kamis (6/8). Sebanyak tujuh orang pengunjung tenggelam terseret ombak Pantai Goa Cemara. Sementara, dua orang ditemukan meninggal oleh Tim SAR. Dan lima masih dalam pencarian
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tim SAR gabungan Bantul mencari korban tenggelam di Pantai Goa Cemara, Sanden, Bantul, Yogyakarta, Kamis (6/8). Sebanyak tujuh orang pengunjung tenggelam terseret ombak Pantai Goa Cemara. Sementara, dua orang ditemukan meninggal oleh Tim SAR. Dan lima masih dalam pencarian

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Sarana keamanan dan keselamatan pengunjung di kawasan objek wisata Pantai Goa Cemara yang menjadi lokasi kecelakaan laut para wisatawan masih minim. Keterangan ini disampaikan Kepala Kepolisian Resor Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Polisi Wachyu Tri Budi Sulistiyono.

"Saya melihat di sini memang pengelolaan wisatanya masih sederhana sekali karena dikelola oleh pokdarwis (kelompok sadar wisata), jadi minim sekali sarana prasarana untuk keamanan keselamatan dari pengunjung," kata Wachyu, Jumat.

Baca Juga

Dia bersama jajaran telah memantau langsung proses pencarian lima wisatawan asal Kabupaten Sleman oleh Tim SAR Gabungan setelah dilaporkan terseret gelombang pada Kamis (6/8). Selain memonitor, Kapolres juga memantau kondisi keamanan wisatawan di pantai selatan itu.

Selain sarana prasarana yang minim karena belum terdapat papan larangan bermain air, menurut Wachyu personel Tim SAR yang rutin berjaga di kawasan pantai masih terbatas. Akibatnya pengawasan kepada pengunjung agak longgar.

"Walaupun ada Tim SAR tapi jumlahnya terbatas dan imbauan-imbauan itu kalau tidak salah menurut keterangan petugas hanya pada hari libur. Kalau hari biasa seperti ini cenderung dari mereka agak longgar dari segi pengamanan kepada pengunjung," katanya.

Kondisi tersebut akan menjadi evaluasi bersama. Seharusnya pengunjung maupun wisatawan saat berkunjung ke sebuah objek wisata perlu diberikan pelayanan terutama dalam hal keamanan dan keselamatan.

"Jadi sepatutnya untuk pengelola tempat wisata itu memberikan imbauan-imbauan, rambu-rambu atau petugas yang stand by setiap saat untuk mengingatkan para wisatawan yang mungkin bermain-main di air dan tidak tahu bahaya resikonya," kata Wachyu.

Meski demikian, faktor keamanan yang masih minim itu bukan menjadi penyebab utama kecelakaan laut yang menimpa para wisatawan. Melainkan karena kondisi gelombang tinggi saat ini tinggi yang tidak disadari para pengunjung atau lengah.

Sebelumnya diberitakan tujuh wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pantai Goa Cemara pada Kamis (6/8) sekitar pukul 09.30 WIB terseret gelombang pantai. Dua orang telah ditemukan dan kemudian meninggal di rumah sakit, sementara lima orang dalam proses pencarian Tim SAR.

"Untuk pencarian hari kedua (Jumat) di Pantai Goa Cemara ini kita lihat kondisi ombak laut selatan. Jika cuaca memungkinkan akan kita turunkan perahu jukung untuk pencarian di laut," kata Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Yogyakarta Asnawi Suroso.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement