REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dua perwira tinggi TNI AD dipromosikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi, yaitu Kepala Rumah Sakit Pusat TNI AD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI Bambang Dwi Hasto dan Inspektur Jenderal TNI AD, Letnan Jenderal TNI Mochamad Effendi.
Hasto mengucapkan syukur atas kenaikan pangkat dari mayor jenderal TNI menjadi letnan jenderal TNI. Ia mengatakan memiliki program kerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan RSPAD.
"Peningkatan pelayanan, pasien baik VIP maupun masyarakat karena RSPAD Gatot Soebroto ditunjuk sebagai RS tertinggi di TNI," kata dia dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat (7/8)
Selain itu, RSPAD Gatot Soebroto juga akan meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan yang lebih modern, baik dari segi diagnostik maupun terapi. Kemudian, RSPAD Gatot Soebroto juga sedang merintis menjadi rumah sakit pusat untuk riset, beberapa penelitian sudah dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto.
"Kami harapkan nanti RSPAD Gatot Soebroto menjadi salah satu pusat riset di negara ini, termasuk pusat pendidikan dokter-dokter militer," kata dia.
la juga bersyukur RSPAD Gatot Soebroto mendapat dukungan penuh dari Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Andika Perkasa, sehingga layanan kesehatan khususnya di era Covid-19 bisa dijalankan lebih paripurna dan ideal.
Hal tersebut membuat membuat norma-norma khususnya pasien Covid-19 baik yang ada di zona hijau, kuning, dan merah bisa dilaksanakan sesuai standar yang ditetapkan.
"Kepada Bapak Kepala Staf TNI AD atas nama keluarga besar RSPAD dan pribadi mengucapkan terima kasih atas atensi dan dukungan dari bapak dan Ibu Kasad, sehingga pelayanan di RSPAD Gatot Soebroto dapat kami laksanakan dengan lebih optimal dan paripurna sesuai SOP yang sudah ditetapkan," katanya.
Sementara Effendi juga merasa bersyukur diberikan kepercayaan untuk mengemban tugas baru sebagai pelaksana suatu pemeriksaan dan pengawasan internal terhadap satuan-satuan yang berada di lingkungan TNl AD dalam membantu pimpinan TNI AD.
"Setiap tahun rutin kita mengadakan pemeriksaan atau pengawasan terhadap salah satu kodam, tentang bagaimana pelaksanaan program dan anggaran. Apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan berlaku, atau mungkin ada kendala-kendala sehingga kami dari inspektorat bisa membantu," katanya.
Effendi mengatakan lnspektorat Jenderal TNI AD sebagai aparat internal tentunya memiliki peran sebagai pengawas, konsultan, dan sebagai katalis.
la berharap ke depannya, Inspektorat Jenderal TNI AD dapat meningkatkan peran sebagai konsultan sehingga memberi arahan terhadap jajaran mengenai pengelolaan anggaran setiap kegiatan.