REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyalurkan bantuan bagi WNI di Lebanon seusai terjadinya ledakan dahsyat di Beirut. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan KBRI Beirut terus menjalin komunikasi dengan WNI dan otoritas Lebanon terkait dengan kondisi terkini.
“Hingga saat ini, KBRI telah memberikan bantuan logistik sebanyak dua kali bagi 160 WNI kelompok rentan utamanya pekerja migran,” kata Menteri Retno dalam konferensi pers secara virtual pada Jumat.
Menteri Retno menyampaikan program bantuan sebenarnya sudah berjalan saat pandemi virus korona berlangsung di Lebanon. Proses ini lalu dilanjutkan ketika ledakan mengguncang ibu kota negara tersebut.
Menteri Retno menyampaikan kini terdapat 1.447 WNI di Lebanon, yang terdiri dari 1.234 Kontingen Garuda dan 213 WNI sipil, termasuk mahasiswa.
Sementara itu, seorang WNI korban luka akibat ledakan kini masih dalam perawatan. "Satu WNI kita inisial NNE mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut, yang bersangkutan telah mendapat pengobatan dan saat ini kondisinya dinyatakan stabil," ujar Menteri Retno.
Selain menyampaikan kondisi WNI, Menteri Retno juga memastikan bahwa Pasukan kontingen Garuda di bawah UNIFIL telah membantu proses evakuasi korban segera usai ledakan terjadi.