Jumat 07 Aug 2020 18:17 WIB

Pemkab Sleman Terus Bagikan Masker ke Pengendara dan Pasar

Masyarakat diimbau selalu menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas memasang masker kain kepada warga.
Foto: ANTARA FOTO
Petugas memasang masker kain kepada warga.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, tetap melakukan pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19. Jelang HUT RI ke-75, Pemkab SLeman dikoordinasi Satpol PP membagi masker-masker gratis secara serentak di 17 kecamatan di wilayah setempat.

Bupati Sleman, Sri Purnomo, memimpin pembagian kepada pengendara kendaraan bermotor yang melintasi Lapangan Denggung. Setelah itu, bersama Forkopimda setempat, pembagian dilanjutkan ke Pasar Denggung dan Foodcourt Denggung.

Sri menuturkan, agenda itu turut memantau kesadaran masyarakat yang dirasa sudah cukup tinggi dalam menerapkan salah satu protokol kesehatan tersebut. Dari pantauan itu, hanya terlihat 2-3 orang yang tidak menggunakan masker.

Hanya sedikit yang tidak menggunakan masker karena alasan lupa dan terburu-buru, selebihnya semua sudah menggunakan masker. Ia berpesan agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan sebelum, selama, dan sesudah bepergian.

"Jangan sampai karena terburu-buru menjadi kita lupa dan mengabaikan protokol kesehatan," kata Sri, Jumat (7/8).

Saat ini, Pemkab Sleman belum memberlakukan sanksi bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker di tempat umum. Sri merasa, sebelum memberlakukan peraturan tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum perlu sosialisasi lebih jauh.

Ke depannya, kata Sri, jika memang dibutuhkan sanksi sosial lebih tepat untuk memberikan efek jera. Selain hasilnya bermanfaat untuk orang lain, ada edukasi kepada pelanggar, misalnya dalam bentuk kerja bakti bersih-bersih lingkungan.

Terpisah, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, memimpin pembagian 1.000 masker di Pasar Tanjung dan Pasar Kliwon. Ia melihat, masyarakat sudah cukup sadar untuk senantiasa menggunakan masker demi pencegahan penularan Covid-19.

Muslimatun melihat, kesadaran jaga jarak masih harus terus disosialisasikan kepada pengunjung pasar. Ia berharap, pedagang turut aktif memberikan edukasi kepada pembeli terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi di dalam pasar.

Menurut Muslimatun, pedagang-pedagang tidak cukup cuma sediakan tempat cuci tangan. Tapi, mereka harus turut serta memberikan edukasi kepada pembeli jika tidak menggunakan masker atau tidak menjaga jarak ketika sedang bertransaksi.

Selain itu, lanjut Muslimatun, kehadiran Pemkab Sleman sebagai usaha membangun kembali sektor-sektor yang tengah terpuruk akibat pandemi. Di pasar-pasar itu saja, omzet pedagang bisa menurun 30-40 persen, bahkan ada yang 75 persen.

"Sleman sampai tri semester kedua pertumbuhan ekonomi belum turun. Tapi, kalau seperti ini terus lama-lama pasti akan turun. Jadi, ini kita jaga bersama agar Sleman tangguh ekonomi, pedidikan, kesehatan, budaya, hukum dan pangan," ujarnya.

Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Sleman, Arif Pramana menambahkan, masker yang dibagikan di -tiaptiap kecamatan sejumlah 500 masker. Pengecualian di Lapangan Denggung (Kecamatan Sleman) dan Kecamatan Berbah dengan jumlah 1.000 masker. "Total 9.500 masker yang dibagikan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement