REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM menginisiasi program pemberdayaan kelompok wanita tani Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Tujuan utamanya, mengembangkan UMKM-UMKM pangan lokal Selopamioro.
"Terutama, dalam mitigasi dampak usai Covid-19. Kegiatan pengabdian masyarakat kita ini fokus kepada upaya-upaya penguatan kapasitas UMKM pangan lokal di Selopamioro," kata Ketua DTPB FTP UGM, Prof. Lilik Sutiarso, Kamis (6/8).
Ia melihat, melalui ini masyarakat bisa mandiri dan meningkatkan kemampuan kelompok wanita mengelola UMKM pangan lokal. Pasalnya, kelompok wanita tani mampu memberikan kontribusi mendukung pembangunan wilayah agrowisata di sana.
Kegiatan pendampingan dan pembinaan UMKM di Desa Selopamioro telah dilakukan sejak 2015. UGM bekerja sama dengan Yanmar Environmental Sustainablillity Support Association (YESSA) Jepang dan PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Mereka sudah menjalankan pengenalan teknologi pertanian (alat dan mesin tepat guna), penguatan kapasitas produksi, kualitas dan keamanan pangan sampai pemasaran. Pencanangan ini sekaligus jadi pengabdian masyarakat DTPB FTP UGM.
Pada pencanangan, turut diserahkan bantuan alat pemecah kedelai dan perajang tempe/pare kepada tiga pelaku UMKM di Selopamioro. Ini sebagai dukungan UMKM Desa Selopamioro yang memang memiliki potensi sumber daya berbasis pertanian."Namun, sejak pandemi Covid-19 perekonomian masyarakat di sini juga terdampak, seperti daerah lainnya," ujar Lilik.
Lilik berharap, program pengembangan ini nantinya tidak cuma memberdayakan UMKM memproduksi pangan lokal jadi komoditas unggulan yang ada. Seperti jus kemasan, keripik tempe, keripik pare, ceriping pisang, es krim buah dan lain-lain."Namun, ke depan diharapkan dapat semakin menguatkan kapasitas UMKM pangan lokal di Selopamioro," kata Lilik.