REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT memberikan sebuah penyakit kepada manusia dengan tujuan dan maksud yang beragam. Salah satunya adalah agar dapat meningkatkan kesabaran, termasuk jika seseorang tertimpa penyakit epilepsi atau ayan.
Memang, semua penyakit telah disediakan obatnya oleh Allah. Obat itu dihadirkan bukan untuk selalu berbentuk penyembuhan fisik, namun bisa berbentuk suatu hal yang lain yang menjadikan manusia lebih mulia di sisi-Nya.
Dalam kitab Mukhtashar Shahih Al-Bukhari karya Nashiruddin Al-Albani dijelaskan sebuah hadits tentang keutamaan orang-orang yang menderita epilepsi. Orang dengan penyakit tersebut bahkan bisa diganjar surga apabila mampu bersabar menjalankan penyakitnya.
Dalam sebuah hadits yang diceritakan Ibnu Abbas. Ibnu Abbas pun minta ditunjukkan Rasulullah SAW tentang wanita penghuni surga. Disebutkan bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah dan berkonsultasi:
: إنِّي أُصْرَعُ، وإنِّي أتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللَّهَ لِي، قَالَ: إنْ شِئْتِ صَبَرْتِ ولَكِ الجَنَّةُ، وإنْ شِئْتِ دَعَوْتُ اللَّهَ أنْ يُعَافِيَكِ فَقَالَتْ: أصْبِرُ، فَقَالَتْ: إنِّي أتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللَّهَ لي أنْ لا أتَكَشَّفَ، فَدَعَا لَهَا
“Inni ushra’u, wa inni atakasyafu, fad’ullaha liy. Faqala (Rasulullah SAW): in syi’ti shabarti walakil-jannatu, wa in syi’ti da’watullaha an yu’afiyaka. Faqalat: ashbiru, faqalat: inni atakasyafu, fad’ullaha liy an la atakassyafa, fada’a laha.”.
Yang artinya: “Sesungguhnya aku (seorang wanita) memiliki penyakit ayan. Jika penyakit ayanku kambuh, terkadang auratku tersingkap. Doakanlah aku kepada Allah agar disembuhkan dari penyakit itu,”.
Kemudian Rasulullah menjawab: “Jika kau mau bersabar, kau akan mendapatkan surga sebagai balasan atas kesabaranmu itu. Jika kau mau, aku akan mendoakanmu kepada Allah agar kau disembuhkan dari penyakitmu,”.
Perempuan itu pun menjawab: “aku akan bersabar. Akan tetapi ketika penyakitku datang, auratku sering terbuka. Karena itu, doakanlah aku kepada Allah agar auratku tidak terbuka,”. Maka Rasulullah pun mendoakan perempuan tersebut.