REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH – Sebanyak 30 keluarga Muslim memprotes pembangunan jalan yang melewati Desa Chhong Kos di Provinsi Kampong Chhnang, Kamboja.
Protes dilakukan lantaran pembangunan jalan itu mengenai kuburan-kuburan milik keluarga Muslim. Selain itu menurut imam komunitas Muslim, Mat Sary protes dilakukan karena pembangunan jalan dilakukan di ketinggian.
Sary mengatakan perusahaan konstruksi jalan berencana untuk membangun jalan itu agar masyarakat dapat memiliki akses yang baik untuk bepergian dan memindahkan kuburan. Namun demikian warga merasa khawatir perusahaan itu tak mengurus kuburan pemakaman kembali setelah pembangunan jalan diselesaikan.
"Saya sudah bicara dengan pihak perusahaan, dan mereka sepakat untuk memakamkan kembali terlebih dulu sebelum melakukan pembangunan jalan," kata Sary seperti dilansir the Phnom Penh Post pada Jumat (7/8).
Selain itu menurut Sary perusahaan sepakat melindungi kuburan Muslim dan membangunnya setengah meter lebih tinggi dari jalan.
Seorang perwakilan Muslim Kamboja, Rem El mengatakan bahwa lokasi malam telah digunakan sejak 1958. Menurutnya ada ribuan pemakaman leluhur dari komunitas Muslim Kamboja yang ada di pemakaman itu. Sementara itu menurut Gubernur Chhour Chandoeun mengatakan pembangunan jalan telah disetujui penduduk dan pemerintah.