REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Masih sepekan lebih sebelum peringatan Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 2020, sumbangan handphone atau telepon pintar dan laptop untuk siswa dari keluarga miskin di era belajar sistem dalam jaringan (daring) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sudah terkumpul hampir 500 unit. "Saya optimistis target 1.708 handphone dan laptop dapat tercapai," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Pemkot Balikpapan, Muhaimin di Balikpapan, Jumat (7/8).
Sejak awal pekan lalu, Kadis P dan K Kota Balikpapan mencetuskan gerakan mengumpulkan laptop dan handphone. Handphone dan laptop ini akan disumbangkan lagi untuk siswa dari keluarga miskin yang tidak punya perangkat untuk belajar.
Diketahui, sejak wabah Covid-19 menyebabkan sekolah-sekolah ditutup dan siswa belajar secara daring atau online. Baru disadari kemudian ternyata ada sejumlah siswa tidak memiliki sarana tersebut yang dalam perhitungan Kadis P dan K jumlah kebutuhannya mencapai 1.708 unit.
Menurutnya sejumlah pihak telah berkomitmen untuk membantu program peduli pendidikan ini. Saat ini 8 laptop diberikan dari Petrolog. Sumbangan juga akan diberikan dari kalangan DPRD, Korpri, Forum CSR dan sejumlah pihak.
"Respons dan kepedulian warga sangat baik," kata Muhaimin. Karena itu batas penerimaan bantuan yang semula pada tanggal 15 Agustus dibuat menjadi tidak terbatas.
Mengenai paket internet bagi handphone dan laptop tersebut, Dinas P dan K Balikpapan dibantu sepenuhnya oleh provider. "Untuk seluruh handphone dan laptopnya," kata Kadis P dan K Muhaimin. Muhaimin juga menjelaskan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat digunakan untuk membiayai internet guru yang juga harus mengajar secara daring. ***