REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Maruizio Sarri menegaskan, nasibnya sebagai pelatih Juventus tidak akan ditentukan oleh hasil Liga Champions melawan Olympique Lyon, Sabtu (8/8) dini hari WIB. Beberapa media Italia melaporkan Juventus bakal menyudahi kerja sama mereka bersama Sarri apabila kampiun Serie A Italia musim ini tersingkir dari kompetisi antarklub terelite Eropa tersebut.
"Saya tidak berpikir masa depan saya bergantung pada pertandingan melawan Lyon. Berpikir seperti ini membuat direktur klub seperti sosok yang amatir," kata Sarri dikutip RFI Sports, Sabtu.
Meski sukses mempersembahkan scudetto musim 2019/2020, tapi performa Juve di bawah besutan Sarri dianggap terburuk dalam beberapa musim terakhir. Selain turun naik di kompetisi domestik, Juventus juga tampil angin-anginan saat mentas di Liga Champions. Buktinya pada leg pertama versus Lyon, Paulo Dybala dan kolega menyerah dengan skor 0-1.
Alhasil, rumor tentang pemecatan Sarri semakin menguat. Nasibnya pun diprediksi bakal ditentukan pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2019/2020.
Menanggapi hal tersebut eks pelatih Napoli dan Chelsea tetap kerasaan jika peruntungannya bersama Le Zebrette tidak hanya ditentukan melalui satu laga saja.
"Saya pikir saya berurusan dengan direktur tingkat tinggi. Mereka akan memutuskan apakah akan melanjutkan atau mengubah. Tapi itu tidak tergantung pada satu gim saja," sambung dia.
Merujuk dari catatan statistik penampilan Juve di kompetisi Liga Italia musim ini, Nyonya Tua hanya mengemas 83 poin dari 38 laga. Jumlah itu hanya unggul satu angka dari Inter Milan yang berada di peringkat kedua.
Di sisi lain, Juventus-nya Sarri juga kerap kebobolan banyak gol dari tim lawan dengan catatan 43 kali kemasukan. Tak heran muncul spekulasi Sarri bakal didepak jika Juventus tumbang dari Lyon.