REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pada 8 Agustus 1974, Richard Nixon mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan presiden Amerika Serikat (AS). Dia adalah orang pertama yang melakukan pengunduran diri dalam beberapa abad sejarah kepresidenan AS.
Pengunduran dirinya dilakukan setelah tersangkut skandal watergate di mana dia akan menghadapi persidangan pemakzulan. Jika persidangan menyatakan bersalah, maka Nixon kemungkinan langsung dipecat dari jabatannya. Oleh karenanya ia memilih mengundurkan diri.
Presiden menyampaikan kabar pengunduran dirinya dalam siaran televisi dari Gedung Putih yang kala itu tepat pada Kamis pukul 21.00 waktu setempat. Pengunduran dirinya akan berlaku mulai siang besok.
Nixon (61 tahun) awalnya meyakini bahwa itu adalah tugasnya untuk menyelesaikan masa jabatannya meskipun Watergate menuntut. "Namun dalam beberapa hari terakhir, sudah menjadi jelas bahwa saya tidak lagi memiliki basis politik yang cukup kuat di Kongres untuk membenarkan melanjutkan upaya itu," katanya kala itu seperti dikutip laman BBC History, Sabtu (8/8).
"Sebagai presiden, saya harus mengutamakan kepentingan Amerika," ujarnya menambahkan.
Nixon telah didakwa oleh Komite Kehakiman House of Representative dengan "kejahatan tinggi dan pelanggaran ringan". Tuduhan itu berasal dari pembobolan pada 1972 di kantor Komite Nasional Demokrat di kompleks Watergate.
Pembobolan, selama kampanye pemilihan tahun itu, dilacak ke anggota kelompok pendukung Nixon, Komite untuk Memilih Kembali Presiden (CREEP). Rekaman-rekaman yang didapat menunjukkan presiden kemudian mencoba memengaruhi penyelidikan polisi atas kejahatan tersebut.
Nixon mengundurkan diri saat masa jabatannya tersisa lebih dari dua tahun. Dalam pidatonya, Nixon mengatakan dia akan digantikan oleh wakil presiden AS Gerald Ford. Ford akan dilantik sebagai presiden ke-38 Amerika Serikat keesokan harinya sejak pengunduran diri Nixon.
Pengunduran diri Richard Nixon menandakan bahwa dia menghindari persidangan pemakzulan dan karena itu dicopot dari jabatannya. Penggantinya, Presiden Gerald Ford, mengeluarkan grasi tanpa syarat pada September 1974 atas pelanggaran apa pun yang mungkin dilakukan Nixon sebagai presiden, yang menyelamatkannya dari kemungkinan penuntutan.
Namun lima perampok Watergate dan dua komplotannya, yang terdiri dari mantan staf Gedung Putih G. Gordon Liddy dan Howard Hunt, dipenjara. Total 40 pejabat pemerintah didakwa atau dipenjara.
Richard Nixon akhirnya memantapkan dirinya sebagai negarawan yang dihormati. Dia meninggal pada 1994.
Pada Juni 2005, mantan wakil kepala FBI Mark Felt diturunkan menjadi sumber anonim "Deep Throat", yang membantu wartawan Washington Post Bob Woodward dan Carl Bernstein mengungkap skandal Watergate.