REPUBLIKA.CO.ID, MotoGP musim ini memang baru digelar dua seri. Masih ada 11 seri tersisa untuk mengetahui siapa yang akan keluar sebagai jawara. Namun agaknya juara bertahan Marc Marquez harus melupakan perburuan gelar musim ini yang juga akan menjadi gelar juara dunia ketujuhnya.
Ya, pembalap asal Spanyol ini sepertinya harus melupakan ambisi menyamai rekor seteru sekaligus legenda MotoGP Valentino Rossi untuk meraih gelar juara dunia ketujuh. Bukan karena kepiawaiannya berkendara ataupun Honda RC123V tunggangannya yang bermasalah. Namun kondisi fisik sepertinya memaksa Marquez berpotensi melupakan gelar juara ketujuhnya.
Usai tertunda cukup lama akibat virus korona, MotoGP akhirnya digelar pada 19 Juli 2020 lalu di Spanyol. Namun nahas Marquez mengalami kecelakaan di Sirkuit Jerez yang menyebabkan lengan kanannya patah. Padalah di seri pembuka tersebut, Marquez tampil mengesankan. Sempat tercecer di posisi 16, secara pasti ia melewati pembalap lainnya hingga di posisi tiga, sebelum akhirnya insiden itu terjadi.
Operasi memang sudah dilakukan. Marquez pun sudah berlatih jelang seri kedua GP Andalusia yang juga digelar di Sirkuit Jerez. Namun nyatanya ia tak bisa ambil bagian lagi. Kini saat pembalap lain tengah bersiap mengaspal di seri ketiga GP Republik Ceska di Sirkuit Brno, pembalap berusia 27 tahun ini harus kembali menepi.
Penyebabnya masih berkaitan dengan kondisi tangan kanan Marquez. Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig mengungkapkan, pelat titanium yang menopang lengan Marquez pecah sehingga membuat si pembalap berjuluk Baby Alien harus kembali absen. Pecah pelat titanium itu bukan disebabkan Marquez berlatih keras ataupun menjaga kebugaran tubuh di gym, melainkan terjadi di rumah, saat Marquez sedang membuka jendela rumah.
"Itu kecelakaan domestik, kali ini karena ia mencoba membuka jendela dan dia tiba-tiba merasa sangat kesakitan," kata Puig akhir pekan ini dilansir Crash. "Ini mungkin disebabkan setelah semua tekanan yang dia alami di lengan. Tapi kami pergi ke Jerez karena dokter memberi izin untuk melakukannya dan mereka tidak pernah memberi tahu kami bahwa pelatnya bisa pecah."
Puig menambahkan, balapan adalah olahraga yang berbahaya, tetapi hal ini tidak terjadi di Jerez. "Itu terjadi di rumahnya. Jadi jika Anda melihatnya seperti ini, ia tidak mengambil terlalu banyak risiko mengendarai di Jerez."
Pembedahan untuk mengganti pelatnya yang pecah tidak hanya memaksa Marquez untuk mundur di seri ketiga akhir pekan ini, Ahad (9/8) di Brno, Republik Ceska. Partisipasinya dalam balapan di GP Austria di Sirkuit Red Bull Ring berikutnya juga diragukan.
Saat ini juara enam kali MotoGP ini sudah tertinggal 50 poin di belakang Fabio Quartararo, yang berhasil naik podium pertama beruntun di Jerez, serta terpaut 40 poin dari pembalap Yamaha, Maverick Vinales. Puig paham, Marquez menghadapi tugas besar jika ia ingin merengkuh mahkota ketujuh MotoGP selama musim yang sudah dipersingkat.
"Ini tak pernah berakhir, tapi yang jelas, ini lebih sulit. Secara matematis itu lebih sulit untuk Marc. Kadang-kadang Anda menang, kadang-kadang Anda kalah. Dalam kasus Marc biasanya dia menang! Sekarang itu akan lebih sulit," jelas Puig.
Pembalap penguji HRC Stefan Bradl akan menggantikan Marc Marquez. Ia akan bertarung bersama adik laki-laki Marc, Alex Marquez, akhir pekan ini di Brno.