REPUBLIKA.CO.ID,
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
''Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku, sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta.'' (QS Thaha: 124).
Imam Ibnu Katsir, dalam kitab Tafsir Al-Quran Al-'Azhim, menyatakan bahwa siapa saja yang dibacakan kepadanya Alquran, tetapi tidak mau mendengarkan dan membenarkan apa yang dikandungnya itu berarti ia telah tidak mengacuhkan Alquran.
Allah telah memerintahkan kita untuk hanya mengikuti jalan-Nya, yaitu Dinul Islam dan melarang kita untuk mengikuti jalan hidup lainnya. Dengan jalan Islam, rahmat akan datang. Sebaliknya, dengan meninggalkan Islam, kita pasti akan tercerai-berai dan hidup dengan penuh penderitaan.
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
''Ini adalah jalan-Ku yang lurus. Karena itu, ikutilah jalan itu, dan janganlah mengikuti jalan-jalan yang lain karena jalan-jalan itu akan menceraiberaikan kalian dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kalian agar kalian bertakwa.'' (QS Al-An'am: 153).
Kondisi kini telah membuktikan. Umat Islam sangat lemah, terjajah, tidak mandiri, dan hidup dalam tekanan asing melalui kaki tangannya. Hal ini terjadi tidak hanya di negeri ini, tetapi hampir di seluruh negeri kaum Muslimin. Keadaan ini digambarkan Rasulullah saw, sebagaimana dituturkan Tsauban:
يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا
''Kelak, bangsa-bangsa lain akan memperebutkan kalian, sebagaimana memperebutkan makanan untuk meremukkannya.'' (HR Abu Dawud).
Tetapi, bukan berarti kondisi ini tidak bisa diubah. Kita bisa mengubahnya dengan izin Allah SWT. إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
''Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum hingga mereka mengubahnya keadaannya itu sendiri.'' (QS Ar-Ra'd: 11). Adapun, Caranya tentu dengan mengacuhkan Alquran, yang berarti menerapkan syariat-Nya bagi manusia di muka bumi ini secara nyata, tidak dengan mengambil ideologi lain yang telah terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi umat Islam. Oleh karena itu, hanya dengan mengacuhkan Alquran, Islam akan kembali bersinar, menyinari dunia ini tanpa kecuali.