REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persib Bandung meminta kejelasan kepada PT. LIB soal mekanisme penanganan kesehatan jika di tengah jalan kompetisi Liga 1, ada pemain atau anggota manajemen yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Persib ingin memastikan bahwa protokol kesehatan harus disiplin dijalankan dan mekanisme (yang jelas) apabila sampai ada pemain/ofisial yang positif," ujar Direktur Persib Teddy Tjahjono dilansir dari laman Liga Indonesia yang dipantau di Jakarta, Sabtu (8/8).
Persib menjadi salah satu tim yang mendukung penuh kelanjutan Liga 1 Indonesia. Namun, di satu sisi, mereka juga mendesak agar pelaksanaan kompetisi disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Rapat antara PT. LIB bersama seluruh perwakilan klub Liga 1 di Jakarta, membahas soal akomodasi, subsidi, jadwal pertandingan, regulasi memainkan pemain U-20 juga protokol kesehatan."Semua setuju bahwa protokol kesehatan harus diutamakan," ujar Teddy.
PT. LIB juga menyampaikan bahwa kepada para pemain dan jajaran ofisial akan dilakukan Swab Test (tes usap)/PCR secara berkala. Tes dilakukan setiap 14 hari saat dimulainya kompetisi Oktober nanti.
"Swab test dilakukan sebelum kompetisi dan setiap 14 hari pada saat kompetisi," kata Teddy.
Guna mematangkan standar protokol kesehatan, PT. LIB mengagendakan lokakarya kesehatan (Medical Workshop) bagi klub peserta Liga 1 Indonesia 2020.
Direktur Operasional PT. LIB Sudjarno mengatakan lokakarya medis itu akan menjadi wadah pemaparan teknis pencegahan COVID-19 di kompetisi yang rencananya akan dilakukan pada September.
"Kami akan mengundang unsur-unsur terkait dalam kegiatan itu. Rencananya, medical workshop itu pada awal September 2020," kata Sudjarno.