Ahad 09 Aug 2020 09:56 WIB

Wapres: Pesantren Harus Siap Hadapi Tantangan Zaman

Pesantren harus mampu menjadi agen perubahan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Presiden Maruf Amin mengajak pesantren bisa berkembang sesuai tuntutan zaman.
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin mengajak pesantren bisa berkembang sesuai tuntutan zaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pesantren memiliki peran penting menciptakan ulama dan menyebarkan ilmu agama. Namun, seiring perkembangan zaman, pesantren juga dituntut terus berkembang sesuai tantangan zaman.

Karena itu, Ma'ruf mengingatkan, pesantren harus mampu menjadi agen perubahan dengan melahirkan orang-orang yang mampu melakukan perbaikan.

Baca Juga

"Pesantren harus diberikan warna khusus, warna sesuai dengan tantangan, pesantren harus melahirkan orang-orang yang mampu melakukan perbaikan sesuai zamannya," ujar Maruf Amin pada acara Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren melalui video conference, Sabtu malam (8/8).

Ma'ruf mencontohkan, saat ini dunia termasuk juga Indonesia sedang menghadapi pandemi Corona Covid-19 yang telah berdampak ke semua sektor kehidupan. Angka kasus positif di Indonesia  bahkan sudah lebih dari 118 ribu.

Pesantren bertugas untuk menjaga umat dari bahaya buruk yang mengancam. "Oleh karena itu menjadi kewajiban kita semua. Sebab, menangkal bahaya itu adalah fardhu kifayah (wajib dilakukan namun dapat diwakilkan). [Apabila] menimbulkan bahaya yang lebih berat [lagi], bukan lagi fardhu kifayah tetapi fardhu ain (wajib dilakukan dan tidak dapat diwakilkan), bagaimana kita menangkal bahaya itu. Umat harus dijaga oleh kita sekalian," kata Ma'ruf.

Selain itu, Ma'ruf juga mengingatkan, pesantren memiliki peran untuk menjaga cara berpikir umat. Terutama dalam menghadapi pandemi global ini. Karena Wapres menilai sekarang masih banyak masyarakat yang belum mengindahkan bahaya yang mengintai.

"Inilah saya kira tugas kita sekarang menjaga umat ini selain akidahnya yang harus kita luruskan, juga menjaga umat daripada cara berpikirnya yang tidak sesuai dengan akidahnya. Kemudian juga amaliyahnya yang banyak tidak sesuai dengan akidahnya, bahaya yang dihadapi umat sekarang yaitu bahaya Covid-19 dan bahaya ekonomi," katanya.

Ma'ruf pun menyampaikan apresiasi Pesantren Buntet yang menurutnya ikut melahirkan perubahan-perubahan. Ia menilai Pesantren Buntet telah berhasil mencetak ulama-ulama yang tidak hanya memiliki pehamanan terhadap kitab, tapi juga ulama yang mampu membawa perbaikan di masyarakat.

"Tidak hanya mencetak ulama-ulama yang paham kitab, bahkan juga mencetak akademi perawat dan juga yang lain-lainnya. Di dalam kerangka menyiapkan tidak saja rijalul dakwah (orang yang telah mengikuti bimbingan untuk berjuang di jalan Allah), tetapi juga rijalul ishlah (tokoh-tokoh perbaikan), tidak hanya di bidang akidah tetapi juga di dalam kerangka perbaikan kemasyarakatan," kata Ma'ruf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement