Ahad 09 Aug 2020 10:28 WIB

Ayah Ustadz Khalid Basalamah Meninggal Terpapar Covid-19

KH Zeed Abdullah Basalamah dimakamkan sesuai prosedur kesehatan covid-19.

Ustadz Khalid Basalamah
Foto: Tangkapan layar
Ustadz Khalid Basalamah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Ayahanda Ustadz Khalid Basalamah, KH Zeed Abdullah Basalamah, meninggal dunia, Jumat (7/8). Ustadz Khalid mengatakan ayahnya meninggal dunia usai terpapar Covid-19, sehingga pengurusan jenazah dan pemakamannya mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

“Karena Covid-19, maka akan mengikuti prosedur, tidak bisa tidak,” kata Ustadz Khalid yang diunggah di akun Instagram Sahabatkhb seperti dikutip Republika.co.id, Ahad (9/8).

Ustadz Khalid menjelaskan, prosedur pertama akan dimandikan, dikafani dan disholati di rumah sakit. “Kemudian tidak boleh ditunda, malam ini meninggal malam ini juga dimakamkan, maka saya akan mengimami sholat, bagi keluarga laki-laki yang mau datang silakan datang ke Rumah Sakit Wahidin (Sudirohusodo),” ujar Ustadz Khalid. Jenazah KH Zeed Basalamah telah dikuburkan di pemakaman khusus Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Ustadz Khalid dalam video yang beredar terlihat mengenakan masker dan face shield dan tidak bisa masuk ke dalam area pemakaman untuk ikut memakamkan ayahnya. "Ayah kami meninggal di hari Jumat dan kita tahu sama-sama hari Jumat adalah hari yang mulia, dan salah satu keutamaannya kalau meninggal hari Jumat akan selamat dari fitnah kubur. Kemudian juga meninggal dalam keadaan covid maka ini juga Insya Allah pendapat ulama umumnya mati syahid," kata Ustadz Khalid.

Diakui Ustadz Khalid, sejumlah prosedur kesehatan pemakaman ayahnya membuat hatinya terganggu karena Ustadz Khalid tidak bisa mengurus jenazah ayahnya mulai dari memandikan hingga memakamkan. Namun ia mengatakan menganggap hal itu sebagai cobaan dari Allah subhanahu wa ta'ala yang harus ia terima.

"Tapi Alhamdulillah sebagai orang beriman kita bersyukur kepada Allah SWT atas semua takdirnya jadi kita menerima semua cobaan baik takdir yang baik maupun buruk karena itu adalah rukum iman kita. Sebagaimana kita bersyukur akan nikmat maka kita juga bersabar akan cobaan," kata Ustadz Khalid.

Meski begitu di sisi lain ada rasa syukur dari protokol kesehatan tersebut yaitu jenazah harus dimakamkan segera. Menurutnya hal itu sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

"Alhamdulillah setelah saya bicara prosedurnya memang harus segera dimakamkan," kata Khalid.

Ustadz Khalid juga meminta agar semua pihak memaafkan kesalahan almarhum ayahnya serta mendoakanya. Ia menegaskan semua tanggungan almarhum ayahnya selama di dunia juga bisa diselesaikan melaluinya sebagai ahli waris.

"Yang jelas saya menitikberatkan mewakili ahli waris ataupun juga keluarga dan juga mengingatkan kepada teman-teman sekalian kematian bagi seorang Muslim adalah awal dari segalanya. Bukan akhir," kata Ustadz Khalid yang memberitahu ia dan keluarganya tidak membuka takziah di rumah sesuai prosedur kesehatan sekaligus tidak menjadi tempat penularan covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement