REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Ribuan warga Lebanon melakukan demonstrasi menuntut perubahan rezim pada Sabtu (8/8). Unjuk rasa itu merupakan buntut dari peristiwa ledakan yang mengguncang Beirut pada Selasa (4/8) lalu.
Sekitar 10 ribu orang berkumpul di Martyrs Square sambil meneriakkan slogan anti-pemerintah. Para demonstran menuntut para politisi mengundurkan diri dan dihukum karena kelalaian mereka menyebabkan terjadinya ledakan di Beirut.
“Kami tinggal di sini. Kami menyerukan rakyat Lebanon untuk menduduki semua kementerian,” kata seorang orator. Sekelompok massa kemudian bergerak ke Kementerian Luar Negeri Lebanon. Mereka membakar foto Presiden Michel Aoun.
Para pengunjuk rasa pun merangsek gedung kementerian ekonomi dan energi Lebanon. “Rakyat menginginkan jatuhnya rezim,” kata massa bersorak. Saat menerikkan kata-kata demikian, mereka pun mengusung poster bertuliskan “Pergi, kalian semua pembunuh”.