REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pencarian korban yang terseret ombak di Pantai Goa Cemara, Bantul, DIY, masih dilakukan hingga Ahad (9/8) ini. Humas Kantor Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan, pencarian korban tidak hanya dilakukan dengan menyisir lewat jalur darat.
Namun, pihaknya juga menggunakan perahu cukung hingga drone. Dari tujuh korban yang terseret ombak, sudah ditemukan enam korban.
Sehingga, satu korban lainnya masih dalam pencarian hingga saat ini. "Gabungan tim SAR yang melakukan pencarian menggunakan perahu cukung ke tengah laut dan menggunakan drone dari komunitas drone Yogyakarta," kata Pipit, Ahad (9/8).
Pencarian korban ini sudah dilakukan sejak hari kejadian yakni pada 6 Agustus 2020. Pipit menyebut, pencarian di wilayah laut dilakukan pada pukul 06.00 WIB hingga 17.30 WIB.
Sementara, pencarian korban di malam hari hanya dilakukan dengan menyisir lewat jalur darat. Pencarian ini dilakukan ke arah barat dan timur dari lokasi kejadian.
"Pencarian Goa Cemara dihentikan pukul 17.30 WIB, seluruh tim gabungan ditarik ke posko dan kita evaluasi hasil pencarian hari itu juga. Malamnya dilakukan penyisiran saja di sepanjang pantai, tidak ada pencarian yang turun ke laut kalau malam," ujarnya.
Setidaknya ada 157 personel yang dikerahkan dalam pencarian korban. Personel ini terdiri dari Basarnas, gabungan Tim SAR, Pol Air, TNI AU, hingga Polda DIY dan Polres Bantul. "Pencarian hari ini dibagi menjadi tujuh tim," jelasnya.