REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Persebaya Surabaya belum memastikan markas tim atau stadion yang akan digunakan untuk mengarungi lanjutan Liga 1 Indonesia musim kompetisi 2020.
"Persebaya masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk menentukan home base," ujar Manajer Persebaya Chandra Wahyudi melalui pesan singkat elektronik yang dikirim di Surabaya, Ahad (9/8).
Koordinasi, kata dia, yakni berkaitan dengan pandemi COVID-19 yang sampai saat ini Surabaya masih dinyatakan zona merah (risiko tinggi) oleh tim gugus tugas.
Persebaya memberi perhatian khusus terhadap protokol kesehatan terkait kelanjutan liga 1 yang terhenti di awal kompetisi.
"Intinya, aktivitas tim bergantung pada situasi Surabaya yang sejauh ini masih dinyatakan zona merah," ucapnya.
Tidak seperti beberapa tim Liga 1 lainnya, klub kebanggaan warga Surabaya itu belum memastikan markas tim menghadapi kompetisi, termasuk kepastian jadwal menggelar latihan.
Wacana sempat mengemuka dengan bermarkas di Yogyakarta, namun muncul keinginan agar home base di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Di sisi lain, negosiasi ulang dengan pelatih, pemain dan ofisial sampai saat ini sudah berjalan 95 persen.
Menurut Chandra, saat liga bergulir, pasti dalam kondisi tidak biasa, termasuk dalam hal finansial.
Persebaya, kata dia, pasti menghitung situasi ini dengan tetap menempatkan faktor kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama.
Sebelumnya, Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno mengatakan seluruh dari 18 tim berkomitmen mengikuti lanjutan Liga 1 Indonesia musim ini mulai 1 Oktober 2020 sampai 28 Februari 2021.
LIB telah menggelar dua kali rapat virtual dengan klub-klub sebagai bagian dari persiapan Liga 1, yakni hari ini Jumat 7 Agustus dan 17 Juli 2020.
Berikutnya, LIB akan mengadakan lokakarya medis sebagai wadah pemaparan teknis pencegahan COVID-19 selama kompetisi.