REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) memberikan kemudahan berupa insentif kepada para mahasiswanya di tengah pandemi covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Lincolin Arsyad.
"Kita berikan kebijakan kepada para mahasiswa, dipermudah diberi insentif, supaya meringankan mereka. Kita juga istilah jawanya, tepo seliro, memaklumi ada covid-19 kita berikan kemudahan," kata Arsyad, Ahad (9/8).
Dia melanjutkan, pemberian insentif yang disampaikan seperti diskon untuk pembayaran kuliah, dan dana guna mengakses internet. Insentif tersebut diberikan kepada mahasiswa baru, dan lama.
Arsyad mengatakan, kondisi pandemi covid-19 memang sedikit memberikan gangguan pada PTM. Namun hal tersebut dianggap tidak terlalu besar dampaknya.
"Sekarang berjalan dengan baik, memang agak sedikit terganggu terutama pada penerimaan mahasiswa, ini tertunda karena covid-19, dari keuangan keluarga mahasiwa, duit mereka juga terganggu," kata dia.
Kendati demikan hingga kini penerimaan mahasiswa baru sampai saat ini masih terus berjalan. Dari sekitar 160 PTM ada beberapa yang sudah menutup pendaftaran mahasiswa baru.
Arsyad mengungkapkan, Universitas Muhammadiyah Surakarta sudah menutup pendaftaran mahasiswa baru, kemudian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta juga sudah penuh dengan pendaftaran mahasiswa. Dia mengatakan, sekitar enam universitas sudah ditutup penerimaan mahasiswa baru.
"Kepada Menteri Pendidikan diminta untuk membuat aturan yang jelas," kata dia.
Adapun Universitas Muhammadiyah di Indonesia akan mulai pembelajaran kembali pada September mendatang. Kegiatan belajar akan dilaksanakan secara daring, namun tidak menutup kemungkinan untuk bertatap muka, hal ini bergantung pada situasi yang ada.