Senin 10 Aug 2020 05:21 WIB

Top 5 News: Anies Shock, Ayah Ustadz Khalid, Hingga Denny S

Kabar Anies Baswedan shock DKI tak punya alat pengukur hujan paling banyak dibaca.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Ahad, 10 Agustus 2020, Republika.co.id mencatat lima berita dengan jumlah pembaca terbanyak. Mulai dari berita Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kabar duka dari Ustadz Khalid Basalamah yang kehilangan ayahnya, hingga pelaporan Denny Siregar.

Berikut kami rangkum top 5 news Republika.co.id pada Ahad (10/8):

1. Anies Baswedan: Saya Betul-Betul Shock

JAKARTA -- Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta yang kerap dilanda bencana banjir hingga saat ini ternyata belum memiliki alat untuk mengukur curah hujan. Selama ini, DKI hanya mengandalkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Awal tahun ini, ketika saya mendengar bahwa kita ini tidak punya alat ukur (curah hujan). Itu saya betul-betul shock (terkejut)," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam rekaman video yang disiarkan Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (8/8).

photo
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan - (dok. Republika)

Anies mengatakan, bagaimana mungkin kota yang penuh dengan hujan, tidak punya alat ukur curah hujan. "Kita selama ini hanya mengandalkan pada alat-alat milik BMKG," katanya.

Anies mengungkapkan hal itu dengan terheran usai melihat dan mendengar pemaparan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf. Dalam paparannya, Juaini mengusulkan pembelian alat ukur curah hujan sebanyak 10 unit pada tahun 2020.

Baca berita lengkapnya di sini

2. Ayah Ustadz Khalid Basalamah Meninggal Terpapar Covid-19

JAKARTA -- Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Ayahanda Ustadz Khalid Basalamah, KH Zeed Abdullah Basalamah, meninggal dunia, Jumat (7/8). Ustadz Khalid mengatakan ayahnya meninggal dunia usai terpapar Covid-19, sehingga pengurusan jenazah dan pemakamannya mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

“Karena Covid-19, maka akan mengikuti prosedur, tidak bisa tidak,” kata Ustadz Khalid yang diunggah di akun Instagram Sahabatkhb seperti dikutip Republika.co.id, Ahad (9/8).

Ustadz Khalid menjelaskan, prosedur pertama akan dimandikan, dikafani dan disholati di rumah sakit. “Kemudian tidak boleh ditunda, malam ini meninggal malam ini juga dimakamkan, maka saya akan mengimami sholat, bagi keluarga laki-laki yang mau datang silakan datang ke Rumah Sakit Wahidin (Sudirohusodo),” ujar Ustadz Khalid. Jenazah KH Zeed Basalamah telah dikuburkan di pemakaman khusus Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

photo
Ustaz Khalid Basalamah - (Tangkapan layar)

Ustadz Khalid dalam video yang beredar terlihat mengenakan masker dan face shield dan tidak bisa masuk ke dalam area pemakaman untuk ikut memakamkan ayahnya. "Ayah kami meninggal di hari Jumat dan kita tahu sama-sama hari Jumat adalah hari yang mulia, dan salah satu keutamaannya kalau meninggal hari Jumat akan selamat dari fitnah kubur. Kemudian juga meninggal dalam keadaan covid maka ini juga Insya Allah pendapat ulama umumnya mati syahid," kata Ustadz Khalid.

Baca berita lengkapnya di sini

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement