Senin 10 Aug 2020 02:28 WIB

Militansi Penyuluh Penentu Transformasi BPP KostraTani

Militansi penyuluh perlu untuk meraih target 1.500 BPP jadi KostraTani di akhir 2020

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menyatakan militansi penyuluh pertanian penentu sukses transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP KostraTani.
Foto: BPPSDMP Kementan
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menyatakan militansi penyuluh pertanian penentu sukses transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP KostraTani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menyatakan militansi penyuluh pertanian penentu sukses transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP KostraTani. Salah satunya ditandai dengan terhubungnya BPP ke dashboard Agriculture War Room (AWR) di kantor pusat Kementerian Pertanian RI di Jakarta.

Tujuannya, BPP KostraTani dapat koordinasi secara live dengan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk laporkan data dan pemantauan lapangan real time."Gunakan segala peluang dan kemungkinan. Bisa pinjam dulu kecamatan. Usahakan dukungan dinas terkait dan lainnya. Tahun depan baru dialokasikan pengadaannya," kata dia via video conference di Jakarta, Jumat pekan lalu (7/8).

Dia mengharapkan penyuluh dan fungsional di BPP tidak harus bergantung bantuan IT 4.0 dari Kementan bagi BPP yang belum mendapat alokasi dalam anggaran 2020, namun masuk alokasi anggaran 2021. "Tentukan dulu sasaran BPP yang akan transformasi jadi KostraTani. Tentukan peta tugas. Sosialisasi dan pantau lapangan. Kemudian hubungkan BPP ke AWR, sehingga bisa koordinasi langsung dengan Mentan," kata Dedi pada Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Vol. 17.

Menurutnya, transformasi 800 BPP menjadi KostraTani ditargetkan rampung 10 hari, terhitung Jumat pekan lalu (7/8). Diketahui, tenggat waktu dimaksud peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75 pada 17 Agustus 2020.