REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Penembakan misterius di Tangerang Selatan (Tangsel) belakangan meresahkan masyarakat. Pelaku diduga melakukan aksinya tidak sendiri. Polisi hingga Senin (10/8) ini masih memburu pelaku.
Seperti dikabarkan sebelumnya, penembakan menggunakan peluru mimis di sejumlah tempat di Kota Tangsel. Saat beraksi, mereka menyasar korban di jalanan secara acak saat malam hingga dini hari. Sejumlah korban mengalami luka-luka di bagian tubuhnya. Kejadian itu disebutkan berlangsung sejak tiga pekan terakhir. Para korban tidak langsung menyadari jika tubuhnya terkena peluru mimis atau senapan angin.
Pihak kepolisian mengaku, berdasarkan penyelidikan fakta-fakta di lapangan kini identitas pelaku telah dikantongi. Pengejaran pun kini tengah dilakukan untuk memburu keberadaan mereka. "Kita sudah selidiki. Pelakunya dalam pengejaran," ungkap Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Muharam Wibisono Adipradono, Senin (10/8).
Informasi yang diketahui ada beberapa lokasi yang paling sering dijadikan pelaku menjalankan aksinya. Sebagian merupakan wilayah Kota Tangsel, namun beberapa lainnya masuk wilayah Kabupaten Tangerang dengan penanganan hukum di bawah Polres Tangsel. "Ada di wilayah Kecamatan Serpong, Serpong Utara, Cisauk, Kelapa Dua dan Pagedangan. Dugaan kami pelakunya kelompok yang sama," jelasnya.
Sementara Kapolres AKBP Iman Setiawan menerangkan teror penembakan ini terjadi pada Sabtu malam dan Minggu dini hari. Penembakan ini terjadi sejak tiga pekan terkahir. “Ada beberapa korban yang melapor, ada sekitar tujuh korban yang laporan ke polsek,” ucapnya.
Para korban yang tertembak kebanyakan saat mereka melintasi jalan raya Serpong, Tangerang Selatan. Salah satu korban penembakan misterius itu adalah seorang mahasiswa berinisial WBO (25 tahun).
Dia tertembak di bagian punggung saat melintas dengan sepeda motor di Jalan Raya Serpong, Serpong Utara. Dia baru mengetahui jika punggungnya terluka setelah sampai di tempat tujuan.