Senin 10 Aug 2020 14:57 WIB

IPDMIP Diharapkan Tingkatkan Pendapatan Petani di Soppeng

Anggaran IPDMIP untuk Kabupaten Soppeng tidak mengalami refocusing

Kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) digelar di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Foto: dokpri
Kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) digelar di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOPPENG -- Kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) digelar di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Proyek IPDMIP diharapkan bisa meningkatkan pendapatan petani. Apalagi kegiatan Sekolah Lapang (SL) juga dilanjutkan lagi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap kegiatan IPDMIP mendapatkan dukungan dan bisa diimplementasikan dengan baik. "Tujuan dari IPDMIP adalah untuk meningkatkan produktivitas dan juga meningkatkan pendapatan petani. Untuk itu, petani dan penyuluh harus mengetahui dan menerapkan tahapan-tahapan yang diajarkan dalam IPDMIP," tutur Syahrul, Senin (10/8).

Anggaran IPDMIP untuk Kabupaten Soppeng tidak mengalami refocusing dan dikembalikan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) seperti pada awal direncanakan. Total AWPB untuk Soppeng di tahun 2020 sebesar Rp 951,426 juta. Dalam dokumen DPA yang ditandatangani pada tanggal 26 Juni 2020 oleh PPKD juga tertera nilai yang sama sebesar Rp 951,426 juta

Dari gambaran ini berarti kabupaten Soppeng dapat melaksanakan kegiatan IPDMIP tahun 2020 secara utuh sesuai dengan rencana awal. Kabupaten Soppeng juga diharapkan dapat melaksanakan tujuan Komponen ke 4 yaitu meningkatkan pendapatan Pertanian Beririgasi.

Harapan serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi. "Karena anggaran IPDMIP untuk Soppeng tidak ada refocusing, peluang ini merupakan kesempatan yang juga sekaligus merupakan tantangan bagi DPIU Soppeng. Tinggal bagaimana memenej tantangan ini dan mengubahnya menjadi peluang," tuturnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement