REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis, mengatakan, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Senin (10/8), kembali erupsi. Gunung Sinabung menyemburkan abu vulkanik mencapai ketinggian ribuan meter.
"Erupsi tersebut mencapai ketinggian kolom abu kurang lebih 5.000 meter di atas puncak (kurang lebih 7.460 meter di atas permukaan laut)," kata Riadil, di Medan, Senin, berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung Badan Geologi dan PVMBG.
Ia menjelaskan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara. Saat ini Gunung Sinabung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh," ujarnya.
Riadil juga mengingatkan, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada bahaya lahar. Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (8/8) pukul 01.58 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak (lebih kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 1 jam 44 detik.
Empat kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terkena dampak erupsi Gunung Sinabung yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Simpang 4 dan Kecamatan Merdeka.