Senin 10 Aug 2020 16:40 WIB

BPOM: Jamu untuk Daya Tahan Tubuh, Bukan Bunuh Virus

BPOM menyatakan dengan tegas jamu tradisional tidak untuk membunuh virus.

BPOM menyatakan dengan tegas jamu tradisional tidak untuk membunuh virus (Foto: jamu tradisional yang dikemas kekinian)
Foto: Republika/ Wihdan
BPOM menyatakan dengan tegas jamu tradisional tidak untuk membunuh virus (Foto: jamu tradisional yang dikemas kekinian)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, jamu-jamu tradisional yang dijual secara legal hanya untuk meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh seseorang. Jamu bukan untuk membunuh virus.

"Herbal atau jamu ini tugasnya adalah membentuk badan kita menyiapkan tentara melawan virus-virus tersebut," kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI Mayagustina Andarini saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Senin (10/8).

Baca Juga

Ia mengkhawatirkan anggapan dari sejumlah masyarakat yang menyakini jamu-jamu tertentu dapat mengobati Covid-19 sehingga tidak peduli lagi dengan protokol kesehatan. Bahkan secara pribadi, Mayagustina menemukan sejumlah orang dengan latar belakang pendidikan yang tergolong tinggi, namun masih percaya bahwa jamu tertentu dapat menangkal virus corona.

"Tapi tugas BPOM salah satunya adalah mencerdaskan konsumen dan masyarakat agar tidak mudah termakan isu atau hoaks tersebut," ujar dia.

Ia juga mengingatkan masyarakat yang memiliki penyakit tergolong parah termasuk yang telah menggunakan respirator, maka penggunaan obat herbal sudah tidak memungkinkan. Ada fase tertentu dimana tubuh bisa dibantu oleh obat herbal atau suplemen yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

"Kalau kondisinya sudah berat, ya sudah berbeda lagi penanganannya," katanya.

Terkait Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19, ujar dia, sebenarnya dengan menerapkan gaya hidup sehat di antaranya makan bergizi, olahraga dan istirahat yang cukup serta asupan nutrisi yang baik, maka bisa sembuh dari penyakit tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement