Senin 10 Aug 2020 19:17 WIB

Wabup: Peran Gereja Dibutuhkan untuk Pendidikan di Mimika

Gereja Katolik hadir di Papua sejak 1928.

Gereja HKBP (Ilustrasi)
Gereja HKBP (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua meminta dukungan dari gereja-gereja yang mengelola yayasan pendidikan swasta di wilayah itu untuk ikut membantu pembenahan sektor pendidikan di daerah pedalaman.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan, peran serta dan keterlibatan gereja dalam pembangunan bidang pendidikan di wilayah Papua sudah lama berlangsung bahkan sejak era sebelum kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

"Sebelum era Perang Dunia ke II gereja sudah hadir di Papua dan Mimika untuk mendidik generasi muda anak-anak asli Papua. Di Mimika, Gereja Katolik hadir sejak tahun 1928 dan langsung membuka sekolah-sekolah di kampung-kampung pesisir dimulai dari Kokonao. Melalui pendirian sekolah itu, anak-anak asli Mimika mulai dikenalkan dengan pendidikan," kata John di Mimika, Senin (10/8).

Selaku putra dari salah satu guru perintis di Mimika, John mengakui peran penting gereja dalam membangun dan meletakan dasar bagi pendidikan generasi muda Papua terutama pada masa-masa sulit yaitu pada awal integrasi Papua kembali ke pangkuan NKRI1963 hingga tahun 1980-an.

Dengan segala keterbatasan sarana transportasi, fasilitas, dukungan dana dan lainnya pada saat itu, menurut Jhon, gereja merupakan mitra utama pemerintah untuk menyebarluaskan gerakan pendidikan sampai di kampung-kampung terpencil dan terisolasi agar generasi muda Papua bisa menikmati pendidikan.

"Sudah banyak hasil pendidikan pada saat situasi sulit itu yang kini tersebar di berbagai bidang dan profesi baik di Papua maupun di luar Papua. Orang-orang yang sukses itu hasil dari gemblengan pendidikan di sekolah-sekolah yayasan di bawah naungan gereja seperti YPK, YPPK, YPPGI maupun Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Papua. Jadi, kita tidak pernah menutup mata atau berupaya mengerdilkan peran penting yayasan pendidikan swasta untuk membangun generasi muda Papua yang berkualitas," kata John.

Dalam situasi dimana wilayah Papua mulai terbuka dengan dukungan ketersediaan sarana transportasi yang memadai serta fasilitas dan dana saat ini, John berharap kemitraan antara pemerintah daerah dengan yayasan pendidikan swasta seharusnya bisa jauh lebih baik.

Jhon mengatakan, pemerintah tentu tetap mengharapkan gereja melalui yayasan pendidikan swasta tetap mengambil peran utama dalam membantu pemerintah mendidik dan mencerdaskan anak-anak bangsa baik yang ada di wilayah pegunungan maupun di pesisir pantai Papua.

"Karena disadari pemerintah belum bisa menjangkau secara keseluruhan masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman," kata John.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement