Senin 10 Aug 2020 18:49 WIB

Kebakaran Pasar Ciranjang Cianjur, Seratusan Kios Terbakar

Kobaran api pertama kali terlihat di bagian belakang Pasar Ciranjang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seratusan kios di Pasar Tradisional Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur terbakar, Senin (10/8) siang.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Seratusan kios di Pasar Tradisional Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur terbakar, Senin (10/8) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR- -Peristiwa kebakaran melanda Pasar Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Senin (10/8) siang menuju sore. Diperkirakan ada seratusan kios yang terbakar dan hingga berita ditulis sore ini proses pemadaman masih terus dilakukan petugas pemadam kebakaran (Damkar) dan aparat kepolisian.

Keterangan yang diperoleh, kebakaran terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Di mana, kobaran api pertama kali terlihat di bagian belakang yang merupakan kios darurat bumbu dan sembako.

''Pedagang dan warga kurang mengetahui awal kebakaran karena sudah melihat api membesar,'' ujar salah seorang warga Ciranjang, Ridwan (40 tahun) kepada wartawan di lokasi kejadian. Di awal kejadian ada sekitar puluhan kios yang terbakar dan merembet terus ke bangunan kios lainnya.

Menurut Ridwan, kobaran api membesar karena cuaca panas dan angin kencang. Lokasi kios yang terbakar mulai menyebar hingga ke bagian tengah pasar.

Saat kejadian lanjut Ridwan, para pedagang berupaya menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan. Sementara di sisi lain petugas masih berupaya memadamkan kobaran api.

Data dari Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur menyebutkan, ada sebanyak enam unit mobil damkar dan dua unit mobil water canon Polres Cianjur diterjunkan untuk memadamkan kobaran api.

''Kami mengerahkam sebanyak tujuh armada damkar dari lima pos,'' ujar Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Cianjur Hendri Prasetyadi. Selain itu ada dua unit water canon Polres Cianjur diperbantukan untuk memadamkan kobaran api.

Bantuan armada dari Polres berupa mobil water canon dan PDAM juga ada mobil tangki sebagai sumber air tambahan. Namun kobaram api sulit dipadamkan karena bangunan kios merupakan bahan mudah terbakar dan diperparah dengan angin kencang yang berhembus.

Petugas kata Hendri, berupaya agar api tidak merembet ke bangunan lain. Caranya dengan memaksimalkan upaya pemadaman dengan armada yang ada. Hingga kini data jumlah kios yang terbakar masih dalam pendataan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement