REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- RSUD Datu Beru Takengon Kabupaten Aceh Tengah menambah sejumlah ruangan yang dikhususkan untuk penanganan pasien positif terinfeksi Covid-19. Penambahan seiring daerah setempat berubah status menjadi zona merah penyebaran virus corona.
Direktur RSUD Datu Beru Takengon dr Hardi Yanis, Senin (10/8), mengatakan, pihaknya menargetkan penambahan sebanyak 30 unit tempat tidur untuk dua ruangan yang sedang direnovasi, guna memenuhi standar prosedur penanganan Covid-19.
"Sekarang yang sudah ada itu sebanyak 22 tempat tidur di ruang Pinere. Jadi ini kita tambah lagi, di ruang RICU sebanyak empat bed dan ruang Anyelir 18 bed. Kita cuma perlu renovasi ruangan saja, paling sebulan ini selesai," kata Hardi, di Takengon.
Dia menyebutkan, dengan adanya penambahan tersebut maka total akan ada sebanyak 52 ruangan yang difungsikan khsusus untuk penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit setempat.
"Yang diresmikan bupati hari ini itu ruang Pinere yang sudah ada 22 tempat tidur. Itu sudah lama kita siapkan tapi kan belum pernah diresmikan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar menyatakan secara resmi pengoperasian rRuang Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Pinere) di rumah sakit tersebut.
Kata Shabela, RSUD Datu Beru Takengon sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 untuk wilayah tengah Aceh akan terus melakukan pembenahan guna melengkapi fasilitas yang diperlukan dalam memberikan pelayanan terbaik saat penanganan Covid-19.
"Kalau bisa ruangan Pinere ini dikelola secara smart, misalnya pakai CCTV, agar kondisi pasien dapat terus diperhatikan dan sedapat mungkin dapat meminimalisir kontak fisik pasien dengan tenaga medis," ujarnya.
"Namun meskipun kita terus memacu peningkatan sarana dan prasarana pelayanan pasien Covid-19 di rumah sakit ini, kita berharap mudah-mudahan penggemarnya kurang, dan jangan sampai penuh," ujarnya, menambahkan.