REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan rapid test atau tes cepat kepada para pemain Persik Kediri, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Presiden Klub Persik Kediri Abdul Hakim Bafagih mengemukakan saat ini manajemen Persik Kediri sudah memulai langkah awal persiapan tim dengan menggelar rapid test pada Senin. Total terdapat 36 pemain, tim pelatih, ofisial dan manajemen tim yang mengikuti tes cepat untuk pencegahan Covid-19.
"Hasil rapid test menunjukkan kabar yang menggembirakan. Dari puluhan anggota tim yang dites, hasilnya semua nonreaktif. Ini kabar yang baik untuk tim. Itu berarti latihan bisa segera dimulai," kata Hakim di Kediri, Senin (10/8).
Hakim menambahkan, rapid test tersebut wajib untuk seluruh anggota tim. Untuk pemain yang belum mengikuti rapid test harus mengikuti tes susulan.
"Setelah mereka datang, langsung tes. Kami akan bekerja sama dengan Pemkot untuk melaksanakan rapid test," ujarnya.
Ia menambahkan, rapid test tersebut digelar bekerja sama dengan Pemkot Kediri. Selain tes awal, kerja sama tersebut juga terus berlanjut di tes-tes berikutnya.
"Saat liga berjalan nanti, dinkes juga akan memberikan dukungan," ujar Hakim.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Abdullah Abu Bakar yang ikut memberikan dukungan penuh kepada tim. Bahkan, dukungan dari Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri itu diberikan sejak 2016.
Hakim menegaskan Persik Kediri berkomitmen membantu pemerintah melakukan pencegahan COVID-19 di Kediri.
"Jangan sampai aktivitas sepak bola nanti menjadi klaster baru penyebaran COVID-19," kata Hakim.
Baca juga: Persebaya tegaskan sikap menunggu detail protokol kesehatan
Hasil rapid test, lanjut dia, menjadi acuan klub untuk menggelar latihan dan pertandingan. Ketika kompetisi berjalan, tes tersebut dilaksanakan H-1 sebelum laga. Karena itu, rapid test menjadi rutinitas penting bagi klub saat liga berlangsung di tengah pandemi.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan pemerintah terus berupaya untuk menekan kasus Covid-19. Ia juga mengajak serta kepada masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat, jaga jarak, serta rajin cuci tangan.
Di Kota Kediri, hingga Senin (10/8) ada 118 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, enam orang masih dirawat, empat orang masih dipantau kesehatannya, 105 orang sudah dinyatakan sembuh, dan tiga orang dinyatakan meninggal dunia.