REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah mencairkan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai Senin (10/8). Para ASN bersiap membelanjakan gaji ke-13 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tercatat minus 5,32 persen pada kuartal II tahun ini. Salah satu ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Tri Hanggo Henry Santoso, mengatakan bakal memanfaatkan gaji ke-13 untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Selain itu, untuk membayar uang sekolah anaknya. "Buat belanja tapi yang lebih utama untuk bayar sekolah anak saya," kata Hanggo kepada Republika.co.id, Senin (10/8).
Hanggo menyatakan bersyukur sebagai ASN masih bisa menerima gaji ke-13 di masa pandemi Covid-19. Sebab, banyak pegawai swasta yang justru mendapatkan pemotongan gaji. Meskipun, tahun ini dia tidak bisa menabung gaji ke-13 karena harus mengalokasikan untuk biaya pendidikan anaknya.
"Kalau tahun-tahun lalu gaji ke-13 untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian ditabung. Karena belum ada tambahan biaya buat pendidikan. Anak saya baru masuk PAUD tahun ini," imbuhnya.
Sementara itu, ASN lainnya, Budiman Hendrato, menyatakan, gaji ke-13 diperuntukkan untuk membayar biaya sekolah anak-anaknya dan kebutuhan sehari-hari. Dia mengaku tidak bisa menyisihkan gaji ke-13 untuk ditabung. Sebab, kedua anaknya bersekolah di sekolah swasta, sehingga biayanya lebih mahal. "Untuk membayar sekolah dan kebutuhan sehari-hari sudah habis," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat khususnya ASN perlu membantu perekonomian di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sehingga, dia setuju agar gaji ke-13 dimanfaatkan untuk berbelanja agar mendorong perekonomian.
"Kalau saya ya sesuai dengan anjuran pemerintah, gaji ke-13 untuk menggerakkan roda dan pertumbuhan ekonomi. Agar kita bersama-sama bangkit secara gotong royong, bersama masyarakat," ucap ASN bagian protokol Pemkot Solo tersebut.