REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Hampir separuh wilayah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, hingga saat ini masuk area blank spot atau tanpa akses internet akibat kondisi wilayah yang bergunung serta persebaran penduduk yang tidak merata.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulungagung Tranggono, Senin (10/8), mengatakan bahwa kawasan blank spot tersebar setidaknya di tujuh dari total 19 kecamatan yang ada di daerah tersebut.
"Ada daerah-daerah yang tidak terjangkau jaringan telekomunikasi sama sekali. Hal itu artinya, akses internet juga tidak ada," katanya.
Tranggono tidak memerinci berapa desa/kelurahan yang kesulitan akses internet tersebut. Kepada awak media Tranggono hanya menyebut area blank spot tersebar sporadis, khususnya di wilayah yang bergunung atau berada di kawasan pesisir selatan.
"Kondisi ini berdampak terhadap kebutuhan warga, khususnya kalangan pelajar sekolah yang ingin menerapkan pola kerja dari rumah (work from home) ataupun home schooling," katanya.
Menurut Tranggono, pemerintah daerah sudah berupaya mendorong operator-operator seluler agar membangun jaringan pemancar sinyal di pelosok-pelosok desa setempat. Namun, sejauh ini belum ada yang berminat karena berisiko merugi. Tujuh kecamatan yang terdapat kawasan blank spot dimaksud, antara lain ada di Kecamatan Pagerwojo, Sendang, Gondang, Besuki, Bandung, Tanggunggunung, dan Pucanglaban.
"Untuk itu, kami melalui Surat Edaran Sekda telah menginstruksikan kepada seluruh OPD/kantor desa maupun fasilitas umum lain agar memberikan akses wifi gratis tanpa password sehingga para pelajar sekitar tetap bisa mengikuti program pembelajaran daring berbasis telepon pintar atau android dan sejenisnya," katanya.