Selasa 11 Aug 2020 09:32 WIB

Pinjaman 765 Juta Dolar AS Diblokir, Saham Kodak Jeblok

Pinjaman ditujukan untuk memproduksi bahan vaksin Covid-19.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Saham perusahaan multinasional Eastman Kodak Co turun sekitar 40 persen pada Senin (10/8), mencatatkan penurunan terburuk dalam satu hari. Penurunan terjadi satu hari setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) memblokir pinjaman 765 juta dolar AS kepada perusahaan karena dugaan fraud oleh para eksekutif.
Foto: AP
Saham perusahaan multinasional Eastman Kodak Co turun sekitar 40 persen pada Senin (10/8), mencatatkan penurunan terburuk dalam satu hari. Penurunan terjadi satu hari setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) memblokir pinjaman 765 juta dolar AS kepada perusahaan karena dugaan fraud oleh para eksekutif.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham perusahaan multinasional Eastman Kodak Co turun sekitar 40 persen pada Senin (10/8), mencatatkan penurunan terburuk dalam satu hari. Penurunan terjadi satu hari setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) memblokir pinjaman 765 juta dolar AS kepada perusahaan karena dugaan fraud oleh para eksekutif.

Seperti dilansir Reuters, Senin, Perusahaan Keuangan Pembangunan Internasional AS (DFC) dijadwalkan memberikan pinjaman kepada Eastman Kodak yang kini bergerak lebih dalam ke sektor farmasi. Pinjaman ditujukan untuk memproduksi bahan vaksin Covid-19.

Saham perusahaan telah melonjak lebih dari lima kali lipat setelah DFC mengumumkan akan menandatangani letter of interest untuk memberikan pinjaman kepada Kodak. Lebih dari 900 juta saham telah dipertukarkan sejak pengumuman pinjaman, hampir 12 kali lipat saham perusahaan yang beredar.

Tapi, kekhawatiran muncul setelah anggota parlemen senior Demokrat meminta regulator federal untuk menyelidiki transaksi sekuritas yang dilakukan Kodak dan para eksekutifnya. Permintaan ini disampaikan tidak lama setelah perusahaan mengetahui, mereka akan menerima pinjaman pemerintah.

Pada pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan, pemerintah akan menyelidiki terkait pengumuman pinjaman. Sementara, otoritas hukum menduga adanya insider trading dalam transaksi yang terutama dilakukan para petinggi menjelang pengumuman pinjaman.

"Tuduhan pelanggaran baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran serius," kata DFC pada Jumat (7/8) malam dalam sebuah cicitan di Twitter. Tidak lama setelah pernyataan tersebut, saham Kodak turun 39,50 persen pada 9 dolar AS dalam perdagangan pra-pasar pada Senin.

Kodak, perusahaan yang sudah berusia 131 tahun, sebelumnya bergerak di bidang pencetakan film dan fotografi. Perusahaan sempat mengajukan pailit pada tahun 2012 karena kalah bersaing dengan kamera digital.

Melalui pernyataan resmi, Kodak menjelaskan, pihaknya telah membentuk komite independen untuk melakukan audit secara internal. “Audit internal akan dilakukan oleh komite yang dipimpin oleh Ain Strauss hauer & Feld LLP,” tulis perusahaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement