Selasa 11 Aug 2020 13:22 WIB

Jokowi Saksikan Penyuntikan Perdana Uji Klinis Vaksin Covid

Rencananya penyuntikan akan dilakukan terhadap 1.620 relawan dan dilakukan bertahap

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo  saat meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19 di PT Bio Farma (Persero) Bandung.
Foto: Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat meninjau fasilitas produksi dan pengemasan Vaksin COVID-19 di PT Bio Farma (Persero) Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan penyuntikan perdana uji klinis vaksin covid-19 hasil kerja sama antara PT Bio Farma dan perusahaan asal China, Sinovac. Penyuntikan kepada 20 perwakilan relawan yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8) ini merupakan uji klinis tahap 3 atau yang terakhir, sebelum vaksin Covid-19 diproduksi secara massal.

Rencananya penyuntikan akan dilakukan terhadap 1.620 relawan dan dilakukan secara bertahap. Dikutip dari siaran resmi Komite Penanganan Covid-19, sebelum menyaksikan penyuntikan vaksin tersebut, Presiden terlebih dahulu meninjau fasilitas dan kapasitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma.

Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi oleh Ketua Pelaksana KPCPEN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.

“Kita semua yang hadir bersyukur karena saat ini Indonesia memasuki tahapan penting dalam usaha untuk mengatasi pandemi Covid-19. Kita bangga dengan kemampuan perusahaan BUMN, Bio Farma yang bekerjasama dengan lembaga Sinovac asal Cina karena sudah memasuki uji klinis tahap ketiga. Tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang sudah mencapai uji klinis hingga tahap ini,” ujar Erick Thohir.

Uji klinis tahap 3 sebelum vaksin Covid-19 ini diproduksi besar-besaran merupakan tahapan yang perlu dilalui semua produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin. Sebanyak 1.620 subjek relawan telah diperoleh Fakultas Kedokteran Unpad dan Bio Farma. Para relawan ini pun telah melewati dua kali skrining dan dinyatakan lolos dari pengujian imunogenitas (respon imun) dan efikasi (respon dalam melawan virus) melalui tes darah.

Penyuntikan vaksin akan dilakukan secara bertahap. Untuk gelombang pertama di pekan kedua Agustus ini, tes vaksin diterapkan kepada 120 subjek relawan. Uji berikutnya akan digelar pada pekan ketiga dan pekan keempat bulan ini, masing-masing sebanyak 144 relawan. Dengan demikian, diperkirakan pada awal September, sebanyak 408 relawan sudah menjalani tes vaksin. Penyuntikan dan pemantauan pasien uji klinis tahap 3 dilakukan terus menerus dan akan berlangsung hingga pekan ketiga di bulan Desember dengan total, 1.620 relawan.

“Kini kita tunggu enam bulan ke depan. Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya pastikan halal ini. Insyaa Allah, jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi masal dan bisa digunakan mengatasi virus Covid-19 ini,” lanjutnya.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, saat ini, Bio Farma akan memproduksi 100 juta vaksin dan pada Desember 2020 nanti kapasitas produksinya bertambah menjadi 150 juta dosis.

“Dengan kapasitas maksimal saat ini, yakni 100 juta vaksin, pada Desember 2020, Bio Farma siap menambah kapasitas produksi sebanyak 150 juta dosis, sehingga mencapai jumlah 250 juta dosis,” jelas Honesti Basyir.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement