Selasa 11 Aug 2020 16:01 WIB

Israel Tutup Akses Barang ke Jalur Gaza

Israel menutup akses Jalur Gaza setelah penembakan roket dan balon ke wilayahnya

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Terminal Kerem Shalom, yang juga merupakan perbatasan Gaza dengan Israel
Foto: Mina News
Terminal Kerem Shalom, yang juga merupakan perbatasan Gaza dengan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pihak berwenang Israel mengumumkan pihaknya akan menutup akses penyeberangan untuk barang-barang dengan Jalur Gaza, Senin (10/8) waktu setempat. Hal itu dilakukan setelah milisi di wilayah yang dikelola Hamas menembakkan roket ke Mediterania dan meluncurkan balon pembakar ke arah negara Yahudi itu.

"Penyeberangan Kerem Shalom akan ditutup untuk semua lalu lintas kecuali peralatan kemanusiaan dan bahan bakar mulai Selasa," ujar unit kementerian pertahanan yang mengawasi penyebrangan, COGAT dalam sebuah pernyataan dilansir laman Channel News Asia, Selasa (11/8).

Baca Juga

"Tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas berlanjutnya peluncuran balon pembakar dari Gaza," ujar pernyataan tersebut menambahkan.

Pada Senin malam waktu setempat, satu sumber Israel mengatakan, beberapa balon pembakar telah mendarat di daerah Israel selatan. Meski demikian, tidak ada korban dalam pendaratan tersebut.

Bahan peledak yang diikat ke balon dan layang-layang pertama kali muncul sebagai senjata di Gaza selama protes intens pada 2018. Perangkat itu melintasi perbatasan setiap hari, menyebabkan ribuan kebakaran di pertanian dan komunitas Israel.

Dalam sepekan terakhir, balon semacam itu telah diluncurkan tiga kali dari Gaza ke Israel yang memicu serangan balasan terhadap markas Hamas. Sumber keamanan dan saksi mata Palestina mengatakan, Hamas juga menembakkan beberapa roket ke laut pada Senin setelah baku tembak berulang kali dengan Israel dalam beberapa hari terakhir.

"Roket itu adalah "pesan" bagi Israel untuk memberi tahu bahwa kelompok bersenjata di Gaza tidak akan tinggal diam dalam menghadapi blokade dan "agresi" Israel," ujar sumber yang dekat dengan Hamas yang tidak ingin jati dirinya disebutkan.

Hamas dan Israel telah berperang tiga kali sejak 2008. Terlepas dari gencatan senjata tahun lalu, yang didukung oleh PBB, Mesir dan Qatar, kedua belah pihak bentrok secara sporadis dengan roket, tembakan mortir atau balon pembakar. Analis Palestina mengatakan tembakan dari Gaza sering bertujuan untuk menekan Israel agar memberi lampu hijau untuk transfer bantuan keuangan Qatar ke jalur itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement