REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pupuk Kujang memastikan stok pupuk di Kabupaten Indramayu dalam kondisi aman. Penyaluran stok pupuk subsidi pun hanya diperuntukkan bagi petani yang berhak mendapatkannya sesuai alokasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), yang diinput ke dalam sistem dengan basis NIK melalui E-RDKK.
Manager Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Fitria Ratu Pagih, mengatakan, stok pupuk urea bersubsidi di gudang lini III yang ada di Kabupaten Indramayu sampai dengan 6 Agustus 2020 mencapai 7.340 ton.
"Sedangkan realisasi penyaluran wilayah Indramayu untuk urea mencapai 48.555 ton atau 101 persen dari ketentuan Distan sebesar 48.036 ton," kata Ratu, Selasa (11/8).
Selain pupuk urea, kesiapan stok Petroganik telah mencapai 712 ton atau 1418 persen dari ketentuan stok sebesar 50 ton. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan stok pupuk NPK Phonska di wilayah Indramayu merupakan tanggung jawab dari PT Petrokimia Gresik.
Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Ratu mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan.
Tidak hanya wilayah Indramayu, namun wilayah lain di Jabar, Banten dan sebagian Jawa Tengah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kujang, stoknya juga akan terpenuhi hingga lebih dari tiga bulan ke depan.
"Jadi, kami pastikan stok pupuk aman dan petani dapat tenang saat pengolahan lahan pada musim tanam nanti," ujar Ratu.
Sementara itu, untuk stok pupuk urea bersubsidi Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah, mencapai 68.191 ton. Jumlah itu setara dengan 683 persen dari ketentuan Distan sebesar 9.986 ton.
Ratu pun memastikan, stok pupuk subsidi yang disalurkan Pupuk Kujang telah sesuai dengan E-RDKK, yang berasal dari data petani yang berhak mendapatkannya.
Sementara itu, terkait adanya kekurangan pupuk bersubsidi, bisa disebabkan beberapa faktor. Seperti misalnya, masih adanya petani yang belum terdaftar dalam kelompok tani sehingga luasan lahannya belum tercatat dalam E-RDKK. Selain itu, bisa pula pada saat data E-RDKK di input, sampai batas waktu terakhir masih ada keterlambatan laporan dari kelompok tani.
"Kami sebagai produsen pupuk telah semaksimal mungkin menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi kebutuhan yang terdata di E-RDKK dan stok bisa terserap dengan tepat di tiap wilayah," tandas Ratu.