Selasa 11 Aug 2020 20:11 WIB

Jokowi Tekankan Intervensi Berbasis Lokal Tangani Covid-19

PSBB di tingkat desa atau di dalam ruang yang lebih kecil akan lebih mempermudah.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) memberikan keterangan saat kunjungan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa (11/8). Dalam kunjungan tersebut, Presiden Joko Widodo berkesempatan untuk meninjau fasilitas produksi dan uji klinis tahap III vaksin Covid-19 di Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) memberikan keterangan saat kunjungan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa (11/8). Dalam kunjungan tersebut, Presiden Joko Widodo berkesempatan untuk meninjau fasilitas produksi dan uji klinis tahap III vaksin Covid-19 di Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Angka penularan kasus covid-19 semakin meningkat di Tanah Air. Data terakhir yang dikumpulkan oleh Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 telah mencapai angka 128.776 kasus konfirmasi positif.

Karena itu, Presiden pun menekankan pentingnya melakukan strategi intervensi berbasis lokal untuk mengendalikan penularan covid yang lebih luas. Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan melalui video conference untuk penanganan covid-19 terintegrasi di Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (11/8).

“Saya hanya ingin menyampaikan sedikit mengenai pentingnya strategi intervensi berbasis lokal. Dan ini saya kira sudah dikerjakan oleh Provinsi Jawa Barat ini agar diteruskan, artinya scope dalam wilayah kecil ini yang paling penting,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, pelaksanaan PSBB di tingkat desa atau di dalam ruang yang lebih kecil akan lebih mempermudah penanganan covid di lapangan. Cara ini dinilai tak akan mengganggu wilayah besar lainnya yang minim dampak covid ataupun tak terlalu mengganggu aktivitas ekonomi.

“Sehingga tidak satu sisi tidak mengganggu wilayah yang besar, di sisi yang lainnya juga dari sisi ekonomi kita tidak terganggu banyak,” ucapnya.

Pandemi covid saat ini telah menginfeksi sekitar 19,7 juta penduduk di 215 negara dan menyebabkan 728 ribu orang meninggal dunia. Meskipun di Indonesia sendiri kasus positif covid telah mencapai 127 ribu, Presiden menilai kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan negara lainnya.

“Tapi sekali lagi ancaman covid ini belum selesai sampai nanti yang namanya vaksin itu bisa divaksinasikan kepada seluruh rakyat di Tanah Air ini,” tambah Jokowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement