REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) akan membeli aset pembiayaan KPR BTN Syariah sebagai timbal balik atas dana segar yang akan disalurkan dalam kerja sama terbaru antara kedua pihak. SEVP Individual and SME Banking Mandiri Syariah, Wawan Setiawan menyampaikan, kerja sama ini mensinergikan kekuatan masing-masing bank.
BTN Syariah kuat di segmen pembiayaan perumahan dan Mandiri Syariah mempunyai likuiditas yang baik. Wawan mengatakan, Mandiri Syariah masih menganalisis berapa total portofolio pembiayaan yang akan Mandiri Syariah beli dan pindahkan dari BTN Syariah.
"Ini akan merujuk pada akad MMQ BTN untuk diberikan dalam bentuk dana segar, nilainya sendiri tergantung hasil analisis dan kalkulasi," kata Wawan pada Republika, Selasa (11/8).
Direktur Finance, Strategy and Treasury Mandiri Syariah, Ade Cahyo Nugroho mengatakan, pembiayaan retail Mandiri Syariah sendiri masih tumbuh meski di tengah pandemi. Pertumbuhan pembiayaan di segmen ini tercatat di level 1,1 persen karena fokus tumbuh pada target segmen.
Pembiayaan KPR posisi Juni 2020 masih dapat tumbuh positif sebesar 11,8 persen (yoy), sehingga dapat mempertahankan tren positif selama tiga tahun terakhir. Penguasaan market share-nya mencapai 12 persen.
"Oleh sebab itu kami pun percaya kerja sama ini akan semakin mengakselerasi market share produk pembiayaan rumah syariah di Indonesia yang saat ini baru berada pada kisaran 17 persen terhadap industri KPR nasional," katan Cahyo.
Ini sekaligus mendukung pemerintah dalam program Sejuta Rumah. Di sisi lain, manfaat bagi nasabah adalah mendapatkan akses produk KPR Syariah secara lebih mudah dengan pricing lebih kompetitif. Ia berharap sinergi antara institusi keuangan syariah ini diharapkan juga dapat mempercepat pemulihan perekonomian nasional dari pandemi Covid-19.